Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Soroti Rendahnya Literasi Keuangan di Sektor Non-Bank pada Era Presiden Jokowi

Masalah utama pada industri keuangan yakni rendahnya literasi keuangan masyarakat.
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA --

Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengkritik upaya pemerintahan di era Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di sektor non-bank seperti asuransi, multifinance, fintech, dana pensiun (dapen), dan aset kripto.

"Hampir semua sektor ini menunjukkan tingkat literasi yang rendah. Masyarakat masih belum banyak yang memahami, terutama mengenai investasi kripto," ujar Nailul kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024).

Nailul menekankan bahwa tanggung jawab utama peningkatan literasi keuangan sebenarnya berada pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bukan langsung pada Presiden. Meski demikian, ia menilai bahwa tugas kementerian di kabinet Jokowi, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, belum dioptimalkan secara maksimal dalam meningkatkan literasi keuangan.

"Saya belum melihat peran aktif dan masif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini. Literasi keuangan seharusnya sudah masuk ke dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat SD, bukan hanya tentang menabung, tetapi juga mengenalkan produk layanan keuangan lainnya," tambah Nailul.

Selain itu, Nailul juga menyoroti masalah literasi keuangan di sektor digital, yang semakin terlihat dengan munculnya berbagai kasus seperti pinjaman online (pinjol) ilegal. Ia menilai bahwa masalah utama bukan pada kepemilikan rekening perbankan, tetapi pada rendahnya literasi keuangan masyarakat.

"Masih banyak lubang dalam literasi produk digital dalam beberapa tahun terakhir. Banyak masyarakat yang memiliki rekening perbankan, salah satunya untuk menerima bantuan sosial, namun mereka terjebak dalam produk ilegal seperti investasi bodong hingga judi online. Ini menunjukkan bahwa literasi keuangan masih menjadi masalah utama," tegasnya.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dilakukan OJK menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%. Untuk sektor syariah, indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia tercatat sebesar 39,11%, dan indeks inklusi keuangan syariah hanya sebesar 12,88%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper