Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jamkrida Jabar Nilai Peta Jalan Penjaminan Dorong UMKM

Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan Indonesia 2024–2028 diharapkan memperkuat UMKM.
Ilustrasi industri penjaminan./Istimewa
Ilustrasi industri penjaminan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jamkrida Jawa Barat (Jabar) menllai Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan Indonesia 2024–2028 sebagai rencana strategis jangka panjang yang sangat dinantikan oleh para pelaku industri penjaminan, khususnya dalam mendukung pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Plt Direktur Utama Jamkrida Jabar Agus Subrata menyatakan peta jalan tersebut diharapkan mampu meningkatkan peran industri penjaminan dalam memberikan jaminan pembiayaan secara lebih terarah dan terukur, terutama untuk sektor UMKM.

"Ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang penjaminan, di mana keberadaan penjaminan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan UMKM," ujar Agus kepada Bisnis pada Rabu (28/8/2024).

Agus mengungkapkan berdasarkan data OJK terdapat 63,85 juta UMKM di Indonesia namun hanya sekitar 20% yang telah mendapatkan akses ke lembaga pembiayaan. Kondisi ini membuka peluang besar bagi perusahaan penjaminan untuk meningkatkan pelayanan dan pendapatan dari sektor kredit produktif.

Saat ini, sektor produktif baru menyumbang sekitar 30% dari total outstanding penjaminan Jamkrida Jabar yang mencapai Rp9 triliun, sementara sisanya adalah penjaminan non-produktif seperti multiguna. Ke depan, Jamkrida Jabar berencana untuk terus menggenjot sektor produktif seiring dengan meningkatnya akses UMKM terhadap pembiayaan perbankan.

Untuk mencapai target tersebut, Agus menyebutkan beberapa langkah strategis yang akan diambil, antara lain peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola risiko secara prudent, pengembangan teknologi informasi melalui layanan e-Certificate dan host-to-host, serta peningkatan kapasitas akseptasi melalui rencana penambahan modal. "Penambahan modal bagi perusahaan penjaminan sangat penting untuk menjaga gearing ratio yang saat ini ditetapkan OJK sebesar 40 kali," jelas Agus.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan bahwa keterbatasan UMKM dalam mengakses pembiayaan disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam menyediakan jaminan seperti agunan dan kendala administrasi lainnya. "Kehadiran lembaga penjaminan sangat penting sebagai penjamin bagi UMKM untuk mendapatkan pembiayaan, terutama bagi UMKM yang feasible but unbankable," ujar Ogi saat peluncuran peta jalan tersebut pada Selasa (27/8/2024).

Ogi menambahkan, peta jalan ini akan berfokus pada tiga aspek utama: ketersediaan (availability) dan daya tarik (attractiveness) sektor UMKM bagi lembaga pembiayaan, aksesibilitas (accessibility) dengan meningkatkan akses dan informasi UMKM kepada sistem perkreditan, serta kemampuan (ability) dengan membangun kapasitas kredit dan manajemen risiko bagi sektor UMKM. Peta jalan ini akan diimplementasikan dalam tiga fase: penguatan fondasi (2024-2025), konsolidasi dan penciptaan momentum (2026-2027), serta penyesuaian dan pertumbuhan (2028).

Ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), A. Ivan S. Soeparno, turut memberikan apresiasi kepada OJK atas penyusunan peta jalan ini. "Industri Penjaminan dan Asippindo siap bersama-sama dengan OJK dan stakeholder lainnya dalam mengimplementasikan Peta Jalan Industri Penjaminan ini," kata Ivan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper