Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Ekonomi Syariah ke Perbankan RI Masih Rendah, BI Ungkap Sebabnya

BI mengungkapkan alasan mengapa kontribusi syariah di perbankan Indonesia masih rendah.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam acara Mandiri Sustainability Forum 2022, Rabu (2/11/2022)/Bisnis-Ni Luh Anggela
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam acara Mandiri Sustainability Forum 2022, Rabu (2/11/2022)/Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyoroti kondisi ekonomi syariah saat ini masih memberikan kontribusi yang rendah kepada sektor perbankan. Padahal, Indonesia bercita-cita untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. 

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan hal tersebut akibat masih minimnya instrumen keuangan yang berbasis syariah yang beredar di Indonesia. 

“Walaupun pembiayaan syariah sudah tumbuh 12%, tetapi share terhadap perbankan secara total masih relatif kecil baru 8%. Kenapa? Karena instrumen keuangan syariahnya masih terbatas,” ungkapnya dalam Opening Ceremony FESyar Jawa 2024, Jumat (13/9/2024). 

Untuk itu, Destry meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Bank Indonesia untuk terus menciptakan produk-produk baru syariah. 

Destry bahkan menuturkan pihaknya kerap terkendala melakukan operasi moneter karena kekurangan underlying syariah. 

“Ayo kita berpikir bersama, apa nih instrumen keuangan yang bisa kita kembangkan ke depan. Dan satu hal, kalau kita investasi di instrumen syariah, profit kan nggak apa-apa. Asal terukur. Justru balance, ada profitable, ada kesejahteraan, ada inklusi,” tuturnya. 

Dalam kesempatan itu pula, dirinya melaporkan pembiyaan perbankan syariah terus menunjukkan tren peningkatan per Juli 2024. Pembiayaan syariah tumbuh 11,92% secara tahunan atau year-on-year (YoY) atau mencapai Rp598 triliun. 

Sebagaimana diketahui, Indonesia berhasil masuk tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023. 

Indonesia yang pada tahun 2022 di posisi keempat, kini menduduki peringkat ketiga, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.

Destry berpandangan melalui digitalisasi saat ini, dapat mendorong akselerasi pengembangan ekonomi syariah ke depan. Mulai dari layanan perbankan, investasi, e-commerce, hingga kegiatan ZISWAF atau zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper