Menghadapi situasi tersebut, BPJS Kesehatan tengah mengkaji penyesuaian iuran melalui diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Mahlil menekankan bahwa solusi ini tidak dapat dilakukan hanya dengan menaikkan iuran.
“Kami harus mencari solusi yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk penyesuaian kebijakan dan kerjasama dengan berbagai pihak,” katanya.
Salah satu strategi yang direncanakan adalah mengoptimalkan peran gatekeeper dalam layanan kesehatan, seperti memperkuat pelayanan primer dan mengurangi ketergantungan pada rumah sakit. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi biaya pelayanan yang tinggi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi peserta.
Di tengah ancaman defisit dan tekanan finansial yang semakin meningkat, BPJS Kesehatan harus segera melakukan langkah mitigasi. Kenaikan upah yang rendah menjadi salah satu faktor krusial yang mempengaruhi stabilitas keuangan BPJS Kesehatan.
“Jika kita tidak mengambil kebijakan apapun, maka pada 2025 atau 2026, aset BPJS Kesehatan bisa saja negatif,” kata Mahlil.