Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT BNI Multifinance (BNI Finance) mencatatkan peningkatan kinerja pembiayaan alat berat atau heavy equipment (HE) hingga November 2024.
Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan mencapai Rp85,3 miliar, naik 4% apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Bisnis BNI Finance Albertus Hendi mengatakan kinerja positif tersebut didukung oleh tren meningkatnya kebutuhan alat berat, terutama di sektor tambang, serta sinergi yang semakin solid dengan induk usaha, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
“Kenaikan pembiayaan HE di BNI Finance disebabkan sinergi dengan Bank BNI sebagai induk perusahaan semakin membaik,” kata Albertus kepada Bisnis, pada Kamis (5/12/2024).
Albertus menambahkan bahwa peningkatan kebutuhan alat berat, terutama untuk mendukung kegiatan di sektor tambang, menjadi peluang besar yang berusaha dimaksimalkan oleh perusahaan.
“Tren bisnis alat berat/HE meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan alat berat, terutama di sektor tambang. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BNI Finance menjalin kerja sama yang erat dengan induk agar dapat berkolaborasi pembiayaannya, baik dari referral bisnis maupun dari pendanaannya,” katanya.
Baca Juga
Selain sektor tambang, momentum hilirisasi yang didorong pemerintah juga membuka peluang besar bagi BNI Finance untuk menggarap pembiayaan alat berat. Albertus mengungkapkan, perusahaan telah menyiapkan strategi khusus untuk memanfaatkan peluang tersebut.
“Strategi perusahaan untuk menangkap peluang dari meningkatnya permintaan alat berat akibat hilirisasi adalah dengan meningkatkan kerja sama dengan induk untuk bersama menggarap bisnis alat berat, baik dari sisi bisnis maupun pendanaan,” katanya.
Secara keseluruhan, hingga November 2024, BNI Finance telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp4,9 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pembiayaan unit baru, mencakup segmen kendaraan penumpang (passenger), kendaraan komersial, dan alat berat.