Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Indodana Multi Finance mengungkapkan strategi yang dilakukan perusahaan menyambut peluang pertumbuhan bisnis Buy Now Pay Later (BNPL).
Direktur PT Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengatakan, untuk meningkatkan kinerja BNPL ke depannya, perusahaan akan terus melebarkan dan memperluas ekspansi offline merchant dan online merchant di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
"Hal ini juga mendukung peningkatan perekonomian daerah sejalan dengan program inklusi dan literasi keuangan dalam menyediakan layanan keuangan yang inklusif ke daerah-daerah di seluruh Indonesia dan kalangan masyarakat underbanked," kata Iwan kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Selain itu, lanjutnya, Indodana Multi Finance juga menyiapkan program promosi yang berkelanjutan serta memberikan dukungan yang luas dari mitra offline merchant dan online merchant.
"Kami juga menyediakan solusi layanan paylater yang fleksibel, nyaman dan aman serta dukungan para pengguna setia Indodana paylater dalam menggunakan layanan paylater secara bertanggung jawab," ujarnya.
Tidak cuma bertambah secara angka, Iwan menegaskan untuk memastikan pertumbuhan bisnis paylater Indodana yang sehat, pihaknya juga melakukan program edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat.
Baca Juga
"Harapannya dari edukasi ini adalah agar masyarakat selalu bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan layanan paylater disesuaikan dengan kemampuannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menjabarkan piutang pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan sampai Oktober 2024 tercatat sebesar Rp8,41 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar Rp3,27 triliun atau 63,89% year on year (YoY).
Dia menjelaskan, pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan oleh semakin besarnya kebutuhan masyarakat atas layanan BNPL oleh perusahaan pembiayaan dan adanya peningkatan jumlah pelaku dari lima menjadi tujuh perusahaan pembiayaan.
"Kinerja dan pertumbuhan BNPL oleh perusahaan pembiayaan diperkirakan akan terus meningkat seiring perkembangan perekonomian berbasis digital," kata Agusman.
Di balik pertumbuhan tersebut, tercatat kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) gross meningkat menjadi 2,76% dari 2,60% per September 2024.