Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapen Global Dikecualikan dari GloBE, Iklim Investasi Indonesia jadi Menarik?

Pemerintah Indonesia resmi menerapkan aturan pajak minimum global, Global Anti-Base Erosion Rules (GloBE), mulai 2025 yang mengecualikan dana pensiun global.
Karyawati beraktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (18/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan
Karyawati beraktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Senin (18/12/2023). Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia resmi menerapkan aturan pajak minimum global yaitu Global Anti-Base Erosion Rules (GloBE) mulai 2025. Di dalamnya, dana pensiun yang didirikan grup perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia termasuk entitas yang dikecualikan dari pengenaan GloBE.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Djonieri menjelaskan iklim investasi industri dana pensiun di Indonesia usai aturan pajak minimum global tersebut berlaku.

"Dengan dikecualikannya dana pensiun dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 136 Tahun 2024, yang berfokus pada pengaturan dana pensiun di Indonesia, hal ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap iklim investasi industri dana pensiun yang masuk ke Indonesia," kata Djonieri kepada Bisnis, dikutip Minggu (26/1/2025).

Djonieri menjelaskan bahwa dana pensiun internasional cenderung mencari pasar yang memiliki kebijakan investasi yang transparan dan menguntungkan.

Jika ada ketidakpastian dalam regulasi yang berlaku untuk dana pensiun, hal itu bisa membuat Indonesia menjadi pasar yang kurang menarik bagi investor institusional asing yang mengelola dana pensiun besar karena mereka mengutamakan stabilitas dan kepastian hukum.

Sementara posisi Indonesia sendiri, menurutnya masih menjadi pasar yang menarik bagi dana pensiun. Asalannya adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan Indonesia salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif. 

"Hal ini menciptakan peluang investasi jangka panjang yang stabil bagi dana pensiun yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang," ujarnya.

Selain itu, Djonieri menilai Indonesia memiliki demografi yang mendukung dengan populasi yang sangat besar dan mayoritas penduduknya berada dalam kelompok usia produktif.

Seiring dengan bertambahnya usia penduduk, kebutuhan dana pensiun dan instrumen investasi yang terkait diperkirakan akan meningkat dan ini menjadi peluang bagi industri dana pensiun untuk berkembang.

Potensi lainnya karena pasar keuangan Indonesia yang terus berkembang. Dengan lebih banyak instrumen investasi yang tersedia, termasuk pasar saham, obligasi dan reksa dana akan dimanfaatkan dana pensiun untuk melakukan diversifikasi dan mendapatkan keuntungan.

Selanjutnya, Indonesia yang terus melakukan reformsi regulasi yang berkelanjutan. Meskipun regulasi di sektor dana pensiun dapat terus berubah, dia mencatat pemerintah Indonesia semakin berfokus pada pembangunan sektor keuangan yang transparan dan teratur.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih menarik di masa depan, meskipun ada tantangan dari regulasi yang baru.

"Dengan demikian, meskipun ada beberapa tantangan yang dapat muncul dari kebijakan terbaru, Indonesia tetap merupakan pasar yang menarik bagi industri dana pensiun, terutama dalam jangka panjang," tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper