Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim (BJTM) Bukukan Laba Bersih Rp1,28 Triliun pada 2024

Sepanjang tahun lalu, Bank Jatim (BJTM) membukukan laba bersih senilai Rp1,28 triliun.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman (tengah) bersama jajaran direksi seusai acara Pemaparan Publik Kinerja di Jakarta, Kamis (20/03/2023)./Dok. Bank Jatim
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman (tengah) bersama jajaran direksi seusai acara Pemaparan Publik Kinerja di Jakarta, Kamis (20/03/2023)./Dok. Bank Jatim

Bisnis.com, SURABAYA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim (BJTM) mencatatkan laba bersih (bank only) senilai Rp1,28 triliun sepanjang 2024.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan nilai tersebut merupakan laba terbesar di antara BPD–BPD seluruh Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada Pemaparan Publik Kinerja Laporan Keuangan Tahun Buku 2024 di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

”Di tengah tantangan ekonomi makro dan juga domestik, kami bersyukur bahwa Bank Jatim masih mampu membukukan kinerja terbaik di antara peer group BPD, terutama dalam perolehan laba bersih untuk bank only periode tahun buku 2024. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Bank Jatim untuk terus tumbuh serta berkembang menjadi BPD no. 1 di Indonesia,” tegas Busrul dalam siaran pers, Jumat (21/3/2025). 

Busrul menuturkan Bank Jatim terus berusaha menerapkan keseimbangan dalam pencapaian bisnis dan kemanfaatan yang lebih luas kepada seluruh pemangku kepentingan. Hal ini merupakan deliverable item Bank Jatim berupa value beyond profit demi mendukung keuangan berkelanjutan. 

Menurutnya, Bank Jatim telah menyediakan kredit yang berwawasan lingkungan ke beberapa sektor, a.l, efisiensi energi sebesar Rp2,40 triliun, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp2,01 triliun, pengelolaan air serta limbah yang berkelanjutan sebesar Rp557 miliar, dan masih banyak lagi.

Di samping itu, pada 2024 Bank Jatim juga aktif dalam penyaluran CSR di beberapa bidang, seperti CSR bidang pendidikan telah tersalurkan sebesar Rp2,76 miliar, bidang kesehatan sebesar Rp3,93 miliar, dan kegiatan sosial lainnya sebesar Rp10,24 miliar.

”Kami yakin di tahun 2025 ini peluang bisnis Bank Jatim untuk bertumbuh cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas bisnis Bank Jatim di tahun 2025 akan ditingkatkan secara unorganik melalui sinergi KUB dengan BPD lainnya. Dimana pada tahun 2024, Bank Jatim telah bersinergi dengan Bank NTB Syariah dan di tahun 2025 akan dilanjutkan dengan 4 BPD lainnya yang sudah menandatangani Share Holder Agreement [SHA],” tutur Busrul. 

Selain itu, kata dia, dengan berlakunya roadmap BPD 2024–2027 akan memberikan peluang kepada Bank Jatim untuk menjadi anchor/mitra strategis dari BPR/BPRS untuk bersinergi dari sisi bisnis, tata kelola ataupun hal yang lainnya. Tentu ini menjadikan Bank Jatim memiliki positioning yang lebih besar dalam penguasaan market share.

Kemudian dari seluruh utilitas penggunaan layanan digital Bank Jatim yaitu JConnect juga tak luput dari peningkatan. Busrul menyampaikan, demi mengoptimalkan layanan perbankan untuk daerah yang memiliki potensi bisnis besar.

Bank Jatim juga memaksimalkan layanan melalui Agen Jatim. Selain utilitas transaksi perbankan, Agen Jatim ternyata mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan penyaluran kredit utamanya melalui metode referral dengan total agen sebanyak 12.822 agen.

Busrul menambahkan 2024 menjadi tonggak sejarah bagi Bank Jatim seiring dengan terlaksananya aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah.

Kolaborasi KUB ini akan menciptakan sinergi yang berkelanjutan tidak hanya di aspek permodalan, namun juga dari aspek keuangan dan business serta aspek pendukung lainnya dalam rangka menciptakan value creation baru antar BPD untuk bersama membangun negeri.

Adapun, untuk kinerja Bank Jatim sampai akhir tahun 2024, dia menegaskan, cukup positif. Kinerja keuangan ini merupakan konsolidasi yang juga mencakup kinerja anggota KUB yaitu Bank NTB Syariah. 

Hingga Desember 2024, nilai aset BJTM secara konsolidasi sebesar Rp118 triliun atau naik 13,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan asset mayoritas tersebut berasal dari kontribusi asset produktif seperti pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp75,3 triliun atau naik 37,6% YoY dan pengelolaan dana pihak ketiga sebesar Rp90 triliun atau naik 15% YoY. 

”Atas pengelolaan aset itu, Bank Jatim di tahun 2024 mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp5,7 triliun atau meningkat 13,6% YoY,” paparnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper