Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Kena Tarif Trump, Ini Strategi Investasi Dapen BCA

Dapen BCA menegaskan strategi investasinya tetap konservatif di tengah gejolak pasar global dengan anjloknya IHSG akibat tekanan global dari tarif Trump.
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA— Dana Pensiun (Dapen) Bank Central Asia (BCA) menegaskan strategi investasinya tetap konservatif di tengah gejolak pasar global dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pasca libur panjang Lebaran. 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka anjlok 9,19% ke level 5.912,06 pada awal perdagangan Selasa (8/4/2025). Penurunan tajam usai libur panjang Idulfitri 2025 ini menunjukkan koreksi IHSG sebesar 598,55 poin, dengan hanya 9 saham menguat, sementara 552 saham melemah dan 65 stagnan.

Adapun, tekanan pasar ini dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sudah lebih dulu melemahkan bursa saham regional.

Pada awal bulan ini, Trump mengumumkan tarif impor 10% terhadap seluruh negara mitra Kebijakan ini juga menyebabkan indeks saham global merosot, termasuk CCMP Index di NASDAQ (-11,44%), SPX Index di S&P 500 (-10,53%), dan DJI Index di Dow Jones (-9,26%).

Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno mengatakan bahwa fluktuasi pasar saham global tidak berdampak signifikan terhadap kinerja investasi Dapen BCA karena porsi saham dalam portofolio relatif kecil.

“Strategi Dapen BCA dalam menghadapi tekanan pasar akibat kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump tetap bersifat konservatif, mengingat porsi saham dalam portofolio kami relatif kecil. Oleh karena itu, fluktuasi pasar saham global tidak secara signifikan memengaruhi keseluruhan kinerja investasi,” kata Budi kepada Bisnis pada Selasa (8/5/2025).

Budi menambahkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan pasar secara berkala dan berhati-hati dalam melakukan penempatan saham. Fokus utama Dapen BCA saat ini adalah menjaga likuiditas portofolio.

“Fokus utama kami dalam kondisi seperti ini adalah menjaga likuiditas dan mengutamakan instrumen jangka pendek yang lebih stabil serta mudah dicairkan, untuk menjaga fleksibilitas portofolio menghadapi ketidakpastian global,” ungkapnya.

Budi menjelaskan bahwa meskipun tidak ada perubahan signifikan dalam kebijakan alokasi aset secara keseluruhan, Dana Pensiun BCA tetap berhati-hati dalam memilih saham. Seleksi dilakukan dengan mengutamakan emiten-emiten yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas baik. Diversifikasi sektor tetap dipertimbangkan, meski dalam skala terbatas.

Sementara itu, fokus utama Dapen BCA saat ini adalah menjaga kestabilan portofolio dengan memperbesar porsi investasi pada instrumen berisiko rendah dan jangka pendek, seperti deposito dan Surat Berharga Negara (SBN) bertenor pendek. 

“Ini untuk menjaga likuiditas dan mengantisipasi volatilitas pasar,” tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper