Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CNAF Catat BOPO 62,09% per Maret 2025, Pembiayaan Tumbuh 22%

CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 62,09% per Maret 2025.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF), Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF), Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 62,09% per Maret 2025. Angka tersebut naik sedikit sebesar 0,94% jika dibandingkan dengan Februari 2025 yang sebesar 61,15%.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan kenaikan angka BOPO umumnya berasal dari kenaikan bunga pendanaan yang tidak selaras dengan pengenaan bunga kepada nasabah. Menurut dia CNAF menggunakan konsep Risk Based Pricing dalam penentuan suku bunga kepada nasabah.

“Namun demikian, kenaikan BOPO CNAF pada Maret 2025 tersebut tidak terlalu signifikan dan masih di bawah target tahun ini, yakni di bawah 70%,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).

Ristiawan menambahkan, salah satu cara CNAF dalam mengimplementasikan efisiensi operasional adalah dengan mendigitalisasi seluruh proses bisnisnya, baik untuk proses transaksi nasabah maupun pelayanan kepada nasabah.

Dengan aplikasi CNAF Mobile, lanjut dia, CNAF dapat menyalurkan pembiayaan kepada nasabah dengan mudah, cepat, dan sederhana. Menurutnya, CNAF juga tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah melalui fasilitas layanan customer service digital. Selain itu, dalam menjaga kesehatan portofolio, CNAF juga aktif mengingatkan nasabah untuk melakukan pembayaran angsuran lebih awal atau tepat waktu agar terhindar dari keterlambatan pembiayaan.

“Sehingga dapat dikatakan strategi efisiensi CNAF ini sejalan dengan kondisi tren saat ini,” kata Ristiawan.

CNAF mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp2,97 triliun sampai dengan Maret 2025. Angka tersebut tumbuh 22% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,44 triliun. Hingga akhir 2025, CNAF optimistis dapat menyalurkan total pembiayaan baru sebanyak Rp9,5 triliun.

Ristiawan mengatakan, strategi bisnis perusahaan tahun ini mencakup peningkatan kemampuan digitalisasi serta peningkatan produktivitas sumber daya manusia.

“Selain itu, terkait dengan sumber pendanaan, CNAF berupaya untuk mencari sumber pendanaan yang kompetitif, sehingga dapat meminimalkan biaya bunga pendanaan (cost of fund),” tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper