Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan milik PT Astra International Tbk. (ASII), PT Federal International Finance atau FIFGroup menjadi perusahaan leasing atau multifinance dengan modal atau ekuitas paling besar pada periode 2024.
Berdasarkan laporan keuangan audited tahun buku 2024, PT Federal International Finance (FIFGROUP) mencatatkan ekuitas sebesar Rp12,17 triliun, atau tumbuh 7,8% secara tahunan (year on year/YoY).
Berikutnya di posisi kedua ada PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) yang membukukan total ekuitas sebesar Rp11,55 triliun, atau tumbuh 3,9% (YoY).
Kemudian di urutan ketiga ada perusahaan leasing milik ASII lainnya, yaitu PT Astra Sedaya Finance yang mencatatkan ekuitas sebesar Rp10,34 triliun, atau tumbuh 10,3% (YoY).
Selanjutnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) berada di posisi keempat dengan ekuitas sebesar Rp10,18 triliun, atau tumbuh 7,2% (YoY).
Sementara itu, leasing dari emiten perbankan, BCA Finance meskipun mengalami kontraksi tetap berada di urutan kelima perusahaan dengan ekuitas paling besar. Sepanjang 2024 perusahaan mencatatkan euitas sebesar Rp7,21 triliun, atau mengalami kontraksi tipis sebesar 0,5% (YoY).
Baca Juga
Kemudian, posisi keenam leasing dengan modal paling jumbo diisi oleh PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) dengan torehan ekuitas sebesar Rp5,76 triliun, atau tumbuh 4,3% (YoY).
Selanjutnya, posisi ketujuh ditempati oleh PT Oto Multiartha dengan torehan ekuitas sebesar Rp5,62 triliun. Ekuitas tersebut mengalami kontraksi sebesar 6,8% (YoY).
Urutan kedelapan kembali diisi oleh leasing milik Astra Group, yakni PT Toyota Astra Financial Services yang membukukan ekuitas sebesar Rp5,29 triliun, atau tumbuh 14,8% (YoY).
Pada posisi kesembilan ditempati leasing milik Bank Mandiri, yakni PT Mandiri Tunas Finance dengan ekuitas sebesar Rp4,86 triiun, atau tumbuh 20,7% (YoY).
Terakhir, pada urutan kesepuluh leasing dengan ekuitas paling besar periode 2024 ditempati oleh PT Summit Oto Finance dengan ekuitas sebesar Rp4,15 triliun. Ekuitas tersebut tumbuh 5,8% (YoY) dibanding ekuitas perusahaan periode 2023.
Sebagai informasi, perusahaan multifinance harus memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebesar Rp100 miliar. Hal ini diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.
Sampai dengan Mei 2025, OJK mencatat ada empat dari total 145 perusahaan multifinance yang belum memenuhi ketentuan ekuitas tersebut.
Bisnis telah merekap laporan keuangan audited perusahaan multifinance tahun buku 2024. Dari total ratusan perusahaan, hanya 50 perusahaan yang sudah mempublikasi laporan keuangan audited milik mereka per Senin (13/5/2025).
Dari 50 perusahaan tersebut, dua perusahaan leasing dengan ekuitas paling kecil adalah PT Sembrani Finance Indonesia dengan ekuitas sebesar Rp103,25 miliar dan PT Topas Multifinance dengan ekuitas sebesar Rp106 miliar.