Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital PT Bank Hibank Indonesia mencetak laba bersih Rp28,34 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh tipis 0,27% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp28,27 miliar.
Bank besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) ini membukukan pendapatan bunga bersih yang naik 35,84% YoY menjadi Rp174,17 miliar. Pendapatan berbasis komisi turut meningkat 22,99% YoY ke level Rp1,97 miliar.
Namun demikian, sejumlah pos beban mengalami kenaikan, misalnya kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment yang meningkat 85,74% YoY menjadi Rp15,81 miliar. Beban lainnya juga naik 63,26% YoY menjadi Rp72,59 miliar.
Lebih lanjut, penyaluran kredit Hibank tumbuh signifikan 55,39% YoY, dari Rp7,2 triliun pada kuartal I/2024 menjadi Rp11,19 triliun pada kuartal I/2025. Aset perseroan pun tumbuh 24,82% dari Rp15,13 triliun menjadi Rp18,89 triliun sepanjang periode yang sama.
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross membaik menjadi 0,80% dari sebelumnya 0,96%, dan NPL net turun dari 0,09% menjadi 0,01%.
Simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) Hibank tumbuh 39,06% YoY dari Rp9,84 triliun menjadi Rp13,69 triliun pada kuartal I/2025. Simpanan deposito mencapai Rp8,17 triliun dan tumbuh 34,86%, sedangkan dana murah atau giro dan tabungan (CASA) naik 45,78% menjadi Rp5,51 triliun.
Baca Juga
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (NIM) Hibank meningkat menjadi 4,24% dari 3,82%. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turut naik menjadi 89,76% dari semula 86,13%.
Sementara itu, rasio imbal aset (return on asset/ROA) berada pada level 0,80%, turun dari 0,98%. Imbal ekuitas atau return on equity (ROE) turun tipis dari 2,69% menjadi 2,63% per Maret 2025.