Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Cara Nasabah Reaktivasi Rekening Bank yang Diblokir PPATK

PPATK akhirnya menyetop sementara transaksi rekening doemant untuk lindungi kepentingan publik.
Ketua PPATK Ivan Yustiavandana usai mengikuti agenda Rapat Koordinasi Tahunan PPATK di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2023). JIBI/Bisnis- Szalma Fatimarahma
Ketua PPATK Ivan Yustiavandana usai mengikuti agenda Rapat Koordinasi Tahunan PPATK di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2023). JIBI/Bisnis- Szalma Fatimarahma

Bisnis.com, JAKARTA — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hentikan sementara transaksi rekening doemant untuk melindungi kepentingan publik.

Koordinator Kelompok Substansi Humas PPATK M. Natsir Kongah menegaskan hak dan dana di dalam rekening tetap aman. 

"Reaktivasi bisa segera dilakukan ketika nasabah mengaktifkan kembali rekeningnya dan memutuskan untuk terus memakai rekening yang dimilikinya," kata Natsir kepada Bisnis, Minggu (18/5/2025). 

Dia menyebut PPATK melindungi rekening-rekening milik masyarakat yang berstatus dormant sesuai dengan data perbankan yang diterima. Alasannya agar tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. 

"Misalnya dari risiko peretasan, pelaku pidana, dan lainnya," tuturnya. 

Sebab, kaya Natsir, banyak sekali nasabah tidak sadar masih memiliki rekening serta terjadi jual beli rekening dormant. "Sehingga ada potensi penggunaan rekening dormant untuk aktivitas tindak pidana," sebutnya. 

Ia menyampaikan dengan pemblokiran oleh PPATK, maka nasabah akan diberitahukan oleh bank bahwa mereka memiliki rekening yang tidak aktif apakah akan diteruskan atau di tutup permanen agar tidak disalah gunakan. 

"Sistem perbankan kita sudah sangat bagus, namun dalam rangka memitigasi risiko maka kami bertindak melindungi semua rekening nasabah yang dormant, yang datanya kami peroleh dari perbankan," tuturnya. 

Adapun, PPATK mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024 ada puluhan ribu rekening yang teridentifikasi sebagai hasil dari praktik jual beli rekening yang digunakan untuk deposit perjudian online. 

Selain itu, rekening milik orang lain juga ditemukan secara masif digunakan untuk menampung dana hasil tindak pidana penipuan, perdagangan narkotika, dan berbagai kejahatan lainnya. 

"Pada tahun 2024 terdapat lebih dari 28.000 rekening yang berasal dari jual beli rekening yang digunakan untuk deposit perjudian online," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam keterangan resminya. 

Berikut beberapa langkah yang bisa ditempuh nasabah. Pertama, tutup rekening  yang sudah lama tidak terpakai/aktif. Kedua, jangan pernah memberi data pribadi kepada orang asing.

Ketiga, langsung lapor ke pihak bank atau aparat penegak hukum apabila memperoleh transfer uang dari rekening tidak dikenal. 

Selain memastikan keamanan dan transparansi sistem keuangan, penghentian sementara ini juga bertujuan untuk: 

1. Memberikan pemberitahuan kepada nasabah terkait status dormant rekening mereka. 

2. Menginformasikan kepada ahli waris atau pimpinan perusahaan (bagi nasabah korporasi) apabila rekening tersebut tidak diketahui keberadaannya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper