Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi suku bunga deposito dan kredit perbankan yang terbilang tinggi menjadi sorotan Bank Indonesia (BI). Bank sentral mendorong perbankan agar dapat menurunkan tingkat suku bunganya.
Data analisis uang beredar BI menunjukkan bahwa pada April 2025, suku bunga kredit relatif stabil, sementara suku bunga simpanan cenderung meningkat.
“Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada April 2025 sebesar 9,19%, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya,” tulis BI, dikutip pada Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut, BI melaporkan bahwa suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
Pada Maret 2025, tingkat suku bunga deposito masing-masing tenor itu tercatat sebesar 4,78%, 5,63%, 6,08%, 5,07%, dan 4,31%. Seluruhnya bergerak naik menjadi 4,84%, 5,69%, 6,10%, 5,08%, dan 4,34% pada April 2025.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa suku bunga instrumen di pasar uang seperti Sekuritas Rupiah BI (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN) cenderung menurun usai bank sentral memangkas BI Rate pada Januari lalu.
Baca Juga
Usai BI Rate dipangkas pada awal tahun, suku bunga SRBI tenor 6, 9, dan 12 bulan turun dari 7,16%, 7,20% dan 7,27% menjadi 6,4%, 6,44%, dan 6,47% pada pertengahan Mei 2025.
Imbal hasil SBN untuk tenor 2 tahun juga menurun dari 6,96% menjadi 6,16%. Demikian pula untuk tenor 10 tahun yang menurun dari 6,98% menjadi 6,84%.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang suku bunga perlu diturunkan untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” tuturnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual, Rabu (21/5/2025).