Bisnis.com, JAKARTA — Industri perbankan nasional terus mendorong implementasi pembiayaan berkelanjutan sebagai bagian dari transisi menuju ekonomi hijau. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut masih terdapat berbagai tantangan struktural dalam menyalurkan pembiayaan ke proyek-proyek hijau.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa meskipun pembiayaan hijau telah tumbuh signifikan yakni mencapai Rp1.452 triliun pada 2024 yang didominasi bank-bank KBMI 3 dan 4, profil risiko proyek hijau tetap menjadi tantangan utama.
“Proyek-proyek hijau umumnya memiliki kompleksitas risiko yang lebih tinggi serta jangka waktu pengembalian yang lebih panjang dibandingkan proyek konvensional,” ujar Dian dalam jawaban resminya, dikutip Sabtu (14/6/2025).
Namun, dia menekankan bahwa hal ini justru menjadi peluang bagi perbankan untuk mengembangkan skema pembiayaan jangka panjang yang inovatif dan berkelanjutan.
Dian juga menyoroti masih terbatasnya ketersediaan proyek hijau yang siap dibiayai. Situasi ini mendorong perbankan untuk terlibat sejak tahap awal pengembangan proyek (early-stage development), guna memperluas pipeline dan mempercepat terbentuknya ekosistem hijau yang lebih terstruktur.
Tantangan lainnya adalah keterbatasan data dan transparansi informasi terkait proyek-proyek hijau. Menurut Dian, hal ini menjadi momentum penting untuk mempercepat pengembangan kerangka penilaian risiko hijau yang lebih komprehensif serta mendorong adopsi standar pelaporan keberlanjutan yang lebih baik.
Baca Juga
Selain faktor internal, perkembangan global turut memengaruhi arah pembiayaan hijau di Indonesia. Ketidakpastian sikap sejumlah pihak di Amerika Serikat terhadap Paris Agreement dan Net-Zero Banking Alliance menegaskan pentingnya komitmen nasional yang kuat.
“Langkah ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dalam mendorong transisi energi yang adil dan inklusif secara mandiri,” tegasnya.
Untuk itu, OJK berkomitmen memperkuat kebijakan sektor jasa keuangan yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan terus mendorong sinergi lintas sektor.