Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mencatatkan kinerja solid sepanjang paruh pertama 2025 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp885,91 miliar. Jumlah laba ini naik 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2025 belum diaudit yang diterbitkan di Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (29/7/2025), laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp881,20 miliar, tumbuh dari Rp823,56 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan laba ini turut mendorong peningkatan ekuitas menjadi Rp11,46 triliun dari posisi akhir 2024 sebesar Rp10,56 triliun.
Tercatat peningkatan kinerja PNM ditopang oleh pendapatan bunga dan syariah sebesar Rp7,61 triliun. Tumbuh dibandingkan sebelumnya Rp7,32 triliun. Setelah dikurangi beban bunga, pendapatan bunga dan syariah bersih menjadi Rp6,38 triliun atau naik 4,3% secara tahunan (year on year/yoy).
Dalam periode ini, beban usaha PNM dilaporkan sebesar Rp5,52 triliun. Sehingga laba usaha meningkat 25,2% menjadi Rp1,38 triliun. Kinerja positif juga tercermin dari total aset perseroan yang naik menjadi Rp56,06 triliun dari Rp55,36 triliun pada akhir 2024.
Dari sisi pendanaan, PNM mengantongi penerimaan pinjaman bank sebesar Rp29,65 triliun, sedangkan pembayaran pinjaman mencapai Rp27,49 triliun. Di sisi lain, perseroan juga melunasi obligasi senilai Rp2,16 triliun dan sukuk Rp323,66 miliar.
Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pembiayaan ultra mikro ini telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp33,67 triliun kepada 15,57 juta nasabah Mekaar yang tersebar di 4.656 kantor layanan di 451 kabupaten/kota.
Baca Juga
Sebagai informasi, saham PNM dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 99,99997% dan Pemerintah Indonesia sebesar 0,00003% berupa 1 lembar saham Seri A.