Bisnis.com, JAKARTA — PT AXA Financial Indonesia membukukan laba Rp22 miliar pada semester I/2025, berbalik untung dari periode yang sama tahun sebelumnya. Meredanya kenaikan klaim dan tumbuhnya premi menjadi penopang kinerja perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2025 (unaudited), laba komprehensif AXA Financial tercatat mencapai Rp22 miliar, berbalik untung dibandingkan kondisi Juni 2024 yang merugi Rp36,82 miliar.
AXA Financial Indonesia membukukan premi Rp887 miliar per Juni 2025, tumbuh 18% dibandingkan dengan Rp754 miliar pada Juni 2024. Perseroan membayarkan klaim Rp396 miliar sepanjang semester I/2025, turun 4% dari pembayaran klaim Rp411,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
President Director of AXA Financial Indonesia Niharika Yadav menjelaskan bahwa asuransi sedang menghadapi berbagai tantangan, tercermin dari kinerja industri. Tingginya klaim, terutama klaim asuransi kesehatan, hingga implementasi IFRS 17 menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa total premi industri asuransi jiwa hingga Juni 2025 adalah Rp87,48 triliun, turun 0,57% (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp87,99 triliun.
Niharika menilai bahwa kinerja AXA Financial yang berada di atas industri tidak lepas dari berbagai strategi bisnis, yakni mendorong bisnis baru, memperkuat kapasitas agen, menjaga kepercayaan pemegang polis, hingga memastikan produk yang relevan dan berkelanjutan.
Baca Juga
"Setiap produk menyasar segmen tertentu [particular segment], not one fit for all. Penting untuk memahami kondisi industri saat ini," ujar Niharika dalam paparan kinerja di kantor pusat AXA Financial, Jakarta pada Selasa (5/8/2025).
Direktur AXA Financial Bukit Rahardjo menilai bahwa capaian laba itu terjadi di tengah tren kenaikan klaim industri. Hal itu menunjukkan kemampuan AXA dalam membayarkan klaim kepada nasabah dengan tetap meraih profit.
Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya kepercayaan konsumen, yang tercermin dari peningkatan penjualan hingga 26% (YoY) pada semester I/2025. Kinerja itu pun bukan hanya dari penjualan baru, tetapi juga pembelian kembali alias renewal premium.
Dari sisi klaim, tren lonjakan menurutnya telah berakhir sehingga kondisi semester I/2025 sudah lebih stabil. Lalu, AXA Financial juga mengembangkan kapabilitas teknologinya sehingga menunjang kinerja agen maupun memudahkan nasabah untuk memantau perkembangan polisnya.
"Kami juga melakukan ekspansi geografis, yakni mengembangkan penjualan di kota-kota baru, membuahkan hasil peningkatan di premi," ujar Bukit.