Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyebut kondisi likuiditas perbankan relatif stabil di saat pertumbuhan kredit pada Juli 2025 melambat dibanding bulan sebelumnya.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Ari Rizaldi menyampaikan, kredit perbankan tercatat tumbuh 7,03% secara tahunan (year on year/YoY) pada Juli 2025 atau melambat dibanding bulan sebelumnya. Kendati begitu, dia menilai bahwa perbankan masih dapat menjaga kualitas asetnya, tercermin dari data rasio non-performing Loan (NPL) terjaga di level 2,28%.
Dari sisi penghimpunan dana, Ari menyampaikan bahwa himpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh stabil di level 7% YoY dengan rasio loan to deposit yang masih berada pada level 86,5%.
“Hal ini tentu saja mencerminkan bahwa kondisi likuiditas industri yang relatif stabil,” kata Ari dalam agenda Mandiri Macro and Market Brief 3Q25 Indonesia Economic Outlook, Kamis (28/8/2025).
Ke depan, BMRI masih melihat peluang membaiknya kondisi likuiditas perbankan, yang didukung oleh kebijakan yang ekspansif, baik dari sisi moneter maupun fiskal.
Di sisi lain, Ari menyebut bahwa Bank Mandiri menunjukkan kinerja intermediasi yang positif. Hingga Mei 2025, dia mengungkap bahwa perseroan mencatat pertumbuhan kredit wholesale sebesar 15,8% YoY, jauh di atas rata-rata industri 8,43% YoY.
Baca Juga
Kemudian, BMRI mencatat kredit perumahan atau Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tumbuh sebesar 14,2% YoY. Sementara, segmen ritel naik 8,95% YoY, sejalan dengan tren industri.
Ari juga mengungkap, kualitas kredit BMRI tetap terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,06% secara bank only pada periode yang sama, lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata industri.
“Bank mandiri akan terus menjaga pertumbuhan yang sehat dan pastinya mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tetap tangguh dalam menghadapi berbagai siklus ekonomi dan dinamika pasar,” pungkasnya.