Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hitungan Nilai Aset Oleh BPKP Patokan Pengambilalihan Inalum

Bisnis.com, JAKARTA- Dalam proses pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), pemerintah menyatakan akan tetap berpegang teguh pada perhitungan nilai aset yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Bisnis.com, JAKARTA- Dalam proses pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), pemerintah menyatakan akan tetap berpegang teguh pada perhitungan nilai aset yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan perbedaan angka antara Indonesia dengan pihak Jepang yang diwakili oleh konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA) terus mengecil. Bila beberapa waktu lalu, Hatta mengatakan masih ada perbedaan yang cukup jauh soal perhitungan nilai aset versi Jepang dan Indonesia, kini dia mengatakan sudah mengecil.

Sebelumnya, Hatta mengatakan nilai aset Inalum berdasarkan perhitungan Jepang adalah US$650 juta, sedangkan perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) senilai US$390 juta. “Sekarang perbedaannya masih US$100 juta-an sekian, dari semula di sana US$650 juta, sekarang di sana sudah US$580 juta-an. Pegangan kita tetap BPKP, angka kita tidak akan mundur,” kata Hatta akhir pekan lalu.

Yang pasti, lanjut Hatta, bagaimana akhirnya pada 31 Oktober nanti, Inalum sudah disepakati akan beralih ke Indonesia pada 1 November 2013. Adapun bila ada selisih, arbitrase yang akan menentukan berapa nilai selisihnya.

Arbitrase bukan sengketa ya, tapi menentukan selisih. Kami tidak bernegosiasi karena kami tetap berpegang pada BPKP,” tegasnya.

Menteri Perindustrian M.S Hidayat menambahkan, tim perunding kecil dari pihak Indonesia sudah mengatur angkanya. Bila pihak Jepang tidak sepakat, sesuai dengan yang diatur dalam master agreement pihak Indonesia akan membayar sesuai dengan perhitungan sendiri.

Kemudian, proyek akan kembali ke Indonesia pada 1 November 2013 dan tetap bisa berproduksi dengan menggunakan nama PT Inalum sebagai perusahaan. “Jadi tidak ada masalah.”

Sebelumnya, pemerintah telah menyediakan anggaran Rp7 triliun untuk mengambil alih Inalum. Hidayat telah mengusulkan anggaran Rp7 triliun masuk ke escrow account. Saat ini, pemerintah Indonesia memiliki 41,13% saham PT Inalum, sisanya sebesar 58,87% dimiliki oleh konsorsium NAA. Konsorsium ini beranggotakan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebagai wakil pemerintah Jepang dan 12 perusahaan swasta Jepang.

Adapun usai pengambilalihan, Inalum diharuskan menambah kapasitas produksi.Pemerintah melalui tim negosiasi pengambilalihan Inalum merekomendasikan agar pasca pengambilalihan, Inalum harus menambah kapasitas aluminium primer hingga 400.000 ton per tahun dengan kebutuhan investasi sekitar US$700 juta atau setara Rp7 triliun.
 
Beberapa pengembangan bisnis yang direkomendasikan antara lain, Inalum harus mensuplai aluminium primer dan aluminium alloy untuk kebutuhan domestik dan sisanya bisa diekspor. Kemudian, Inalum harus mengembangkan aluminium alloy untuk memenuhi kebutuhan aluminium hilir domestik yang difokuskan untuk kabel transmisi listrik.

Selain itu, pada tahap pengembangan I sampai dengan 2017, Inalum harus menambah kapasitas aluminium primer menjadi 400.000 ton per tahun, serta melakukan diversifikasi produk berupa aluminium alloy. Adapun saat ini, produksi aluminium Inalum sekitar 250.000 ton per tahun dengan 60 % hasil produksi diekspor ke Jepang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper