Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPR Diminta Genjot Konsorsium

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diminta lebih aktif untuk meningkatkan kapasitas permodalan dengan cara menggabungkan diri ke dalam konsorsium untuk proyek-proyek tertentu.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diminta lebih aktif untuk meningkatkan kapasitas permodalan dengan cara menggabungkan diri ke dalam konsorsium untuk proyek-proyek tertentu.

Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR, menilai saat ini kondisi permodalan sebagian besar BPR belum mencukupi untuk mengembangkan bisnis secara luas. Oleh karena itu, diperlukan upaya menggandeng mintra untuk dapat berekspansi lebih jauh.

“Konsorsium belum menjadi budaya, padahal ini yang seharusnya diperkuat,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (15/1/2014).

Pendirian konsorsium ini, lanjutnya, perlu ditopang oleh kehadiran minimal satu bank umum yang memiliki struktur permodalan kuat yang berfungsi sebagai jangkar atau pimpinan konsorsium.

Di sisi lain, Harry juga menilai industri perlu menggenjot strategi business linkage antara bank umum dan BPR. Dalam hal ini, bank umum memanfaatkan jaringan yang dimiliki BPR untuk menjalankan bisnis, termasuk menyalurkan kredit kepada nasabah mikro.

Kerja sama linkage dengan bank umum diharapkan mampu menurunkan bunga kredit yang disalurkan sehingga menguntungkan nasabah dari kalangan pengusaha mikro, kecil dan menengah.

Namun demikian, dia mengatakan perlu adanya pengawasan lebih ketat dalam pengaturan program kerja sama ini. Hanya BPR dengan kondisi keuangan sehat dan kapasitas permodalan memadai yang dapat bergabung dalam program ini.

“Nanti akan kami tanyakan ke OJK, seberapa jauh efektivitas dan perkembangan program linkage ini,” katanya.

Rata-rata permodalan BPR swasta cenderung rendah, meski telah memenuhi ketentuan modal minimum yang ditetapkan regulator.

Berdasarkan pasal 4 Peraturan Bank Indonesia No 26/2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat, modal minimum BPR ditetapkan berbeda berdasarkan empat zona. Modal minimum BPR yang didirikan di wilayah DKI Jakarta adalah sebesar Rp5 miliar.

Sementara itu, modal minimum BPR yang berlokasi di wilayah ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Bali serta Ibukota Kabupaten/Kota di kawasan Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi ditetapkan sebesar Rp2 miliar.

Regulator menetapkan modal minimum sebesar Rp1 miliar bagi BPR yang didirikan dp ibukota provinsi di luar pulau Jawa dan Bali serta Jabodetabek. Adapun, modal minimum BPR yang didirikan di luar wilayah yang telah disebutkan hanya sebesar Rp500 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper