Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. membidik segmen nasabah korporasi yang melakukan kegiatan ekspor guna mengoptimalkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK).
Rudy Tandjung, Executive Vice President Head Transaction Banking Bank Permata, mengatakan pertumbuhan bisnis trade finance mencapai sekitar 25%-30% selama 5 tahun terakhir.
Namun, hingga saat ini bisnis ini masih didominasi oleh nasabah yang berorientasi impor, mencapai sekitar 70% dari total nasabah. “Ke depan diarahkan ke eksportir, karena peluang fee transaksinya lebih besar,” ujarnya, Selasa (11/2/2014).
Sejauh ini, perolehan fee based income dari trade finance menyumbang sekitar 50%-60% dari total pendapatan tanpa bunga perseroan yang hingga September 2013 mencapai Rp972 miliar.
Menurutnya, sektor bisnis ekspor yang berpotensi tumbuh pada tahun ini masih berkisar pada komoditas, meskipun selama beberapa waktu terakhir harga komoditas melemah di pasar global.