Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Minta Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri Ditangguhkan, Ini Pertimbangannya!

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada pemerintah agar akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebaiknya ditangguhkan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan.Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur mengatakan berbagai pertimbangan itu, mulai dari peran BTN sebagai bank pembiayaan perumahan hingga pengaruhnya terhadap masyarakat daerah.Menurutnya, Bank BTN yang bisnis intinya pembiayaan perumahan mempunyai peran yang jelas, yakni fokus mengurus perumahan dan hal itu sangat diperlukan.

Bisnis.com, JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta kepada pemerintah agar akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebaiknya ditangguhkan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur mengatakan berbagai pertimbangan itu, mulai dari peran BTN sebagai bank pembiayaan perumahan hingga pengaruhnya terhadap masyarakat daerah.

Menurutnya, Bank BTN yang bisnis intinya pembiayaan perumahan mempunyai peran yang jelas, yakni fokus mengurus perumahan dan hal itu sangat diperlukan.

Peran BTN terhadap bisnis perumahan juga berdampak luas kepada perekonomian nasional serta pergerakan ekonomi di daerah, khususnya pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diperkirakan berjumlah hingga 15 juta unit.

“BTN paling siap dan paham, apa Mandiri siap? Program ini dibangun oleh pengusaha daerah yang banyak tersebar di luar Jakarta sehingga berdampak luas terhadap pergerakan ekonomi di daerah,” kata Natsir dalam keterangan resmi, Senin (21/4/2014).

Atas pertimbangan tersebut, pihaknya meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan agar perbankan bisa lebih fokus, misalnya bank yang khusus mengurusi perumahan, bank industri, bank infrastruktur, industri maritim, bank agribisnis, dan sebagainya.

“Selama ini, perbankan Indonesia seperti super market, banyak produk tidak fokus, akhirnya bersaing tidak sehat. Sementara di China saja, ada beberapa bank yang fokus pada sektor tertentu,” katanya.

Menurut Natsir, kebutuhan perumahan dilindungi oleh Undang Undang Dasar 45. Seharusnya pemerintah menyiapkan minimal satu bank pemerintah yang siap menampung kebutuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masyarakat MBR.

“Malah seharusnya buatkan juga skema khusus buat segmen non-bankable, jangan pikirkan kebutuhan secara general saja,” kata dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper