Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tolak Akuisisi Bank Mandiri, Seribuan Pekerja Bank BTN Turun ke Jalan

Seribuan pekerja Bank BTN menolak akuisisi Bank Mandiri terhadap tempat kerjanya dengan menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Karyawan Bank BTN berunjuk rasa menolak rencana akuisisi Bank BTN oleh Bank Mandiri, Jakarta, Minggu (27/4). Mereka meminta agar Menteri BUMN melaksanakan rekomendasi Presiden Yudhoyono untuk membatalkan akuisisi serta mencabut surat Menteri BUMN bernomor SR-161/MBU/04/2014 yang mengagendakan RUPSLB soal pengambilalihan saham Dwi Warna di BTN oleh Mandiri. /antara
Karyawan Bank BTN berunjuk rasa menolak rencana akuisisi Bank BTN oleh Bank Mandiri, Jakarta, Minggu (27/4). Mereka meminta agar Menteri BUMN melaksanakan rekomendasi Presiden Yudhoyono untuk membatalkan akuisisi serta mencabut surat Menteri BUMN bernomor SR-161/MBU/04/2014 yang mengagendakan RUPSLB soal pengambilalihan saham Dwi Warna di BTN oleh Mandiri. /antara

Bisnis.com, JAKARTA - Seribuan pekerja Bank BTN menolak akuisisi Bank Mandiri terhadap tempat kerjanya itu dengan menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Seribuan pekerja tersebut menduduki bundaran HI, setelah sebelumnya melakukan long march dari Menara BTN di Harmoni. Saat di bundaran HI mereka yang membawa poster dan sepanduk terus meneriakan yel-yel penolakan proses akuisisi.

Dalam pernyataan sikapnya, para pekerja mengatakan menolak keras rencana akuisisi Bank BTN dengan segala bentuknya dan menuntut pemerintah mengembalikan Bank BTN kepada khittah-nya pada awal pendirian, yaitu bank yang fokus pada pembiayaan perumahan.

Selain itu, mereka menuntut Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk mematuhi rekomendasi Presiden SBY agar menunda proses akuisisi Bank BTN sekaligus meminta Presiden SBY agar menindak tegas pembangkangan Dahlan. 

Mereka juga menuntut Dahlan agar mencabut agenda 2 (kedua) RUPS LB Bank BTN pada tanggal 21 Mei mendatang, dan para pekerja menuntut Dahlan mengurangi serangan-serangan sekaligus komentar-komentar negatif kepada Bank BTN karena bisa memicu penurunan kinerja keuangan Bank BTN khususnya penurunan dana pihak ketiga (DPK).

Penanggungjawab aksi, Satya Wijayantara mengatakan setelah selesai pembacaan penyataan sikap, kami melepasan balon berwana merah putih sebagai simbol bahwa Bank BTN untuk masyarakat bukan untuk alat bisnis semata-mata.

“Bank BTN bukan sekadar alat bisnis, tpi Bank ini dibentuk untuk mensejahterkan rakyat melalui kredit perumahan rakyat (KPR),” tegasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdullah Azzam
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper