Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI membeli saham BPD lain.
Dia menggaransi pemda akan menyuntikkan modal untuk membesarkan Bank DKI agar realisasi membeli saham BPD itu terwujud.
Menurutnya, Bank DKI harus menjadi bank besar sehingga bisa bersaing. Penyuntikan modal, katanya akan dilakukan secara bertahap hingga Bank DKI masuk jajaran BUKU IV dengan modal di atas Rp30 triliun.
“Bank DKI harus besar dan punya cabang di mana-mana, sehingga kalau besar bisa membiayai kebutuhan pembangunan di Jakarta,” katanya di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Dia menyatakan dukungannya kepada manajemen bank untuk membeli kepemilikan saham di sejumlah BPD. Ahok menjamin adanya tambahan modal setiap tahun melalui APBD untuk membesarkan Bank DKI.
Sebelumnya, Bank DKI dikabarkan akan membeli saham Bank NTT dan Bank Lampung. Kedua provinsi pemilik bank tersebut memiliki kerjasama perdagangan dengan Provinsi DKI Jakarta.
Sampai saat ini, porsi kepemilikan saham Bank DKI sebesar 99,97% dimiliki oleh Pemprov Jakarta dan 0,03% oleh PD Pasar Jaya. Bank DKI memiliki 29 kantor cabang, 57 kantor cabang pembantu, 112 kantor kas, dan 22 payment point.