Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Wahana Tata mencatatkan penurunan premi bruto 6% menjadi Rp1,5 triliun sampai November 2015 year on year dipicu penurunan premi dari segmen energi dan pengangkutan laut.
Christian Wanandi, Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mengatakan di sisi lain, lini bisnis lainnya seperti asuransi kendaraan masih mampu tumbuh 8% secara portofolio bisnis meskipun penjualan kendaraan tengah tertekan.
“Pencapaian premi dipengaruhi penurunan di sektor marine cargo [pengangkutan] dan oil & gas,” katanya kepada Bisnis.
Penurunan bisnis marine cargo perseroan disebabkan faktor ekspor dalam negeri yang turun dan klaim cukup besar yang terjadi pada pada kuartal I/2015.
Berdasarkan data AAUI, klaim lini bisnis marine cargo meningkat 68,1% menjadi Rp1,19 triliun hingga kuartal III/2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Disisi lain, lini bisnis itu hanya mencatatkan peningkatan premi 5% menjadi Rp2,3 triliun.
Disisi lain, AAUI mencatat penurunan premi yang lebih dalam pada lini bisnis energi. Premi energi on shore turun 36,7% menjadi Rp34,1 miliar sedangkan off shore turun 4,9% menjadi Rp1,31 triliun.
Adapun, klaim yang dicatatkan industri asuransi umum membengkak menjadi 110,2% menjadi Rp1,081 triliun untuk segmen energi off shore.
Tahun depan, Christian memprediksikan segmen kendaraan bermotor akan menopang segmen lain dengan target kenaikan premi 10% meskipun perekonomian diperkirakan masih belum menanjak signifikan.
“[kondisi perekonomian] pasti berpengaruh untuk new business, tapi dengan harapan kesadaran masyarakat berasuransi meningkat pasti asuransi kendaraan tetap naik,” ujarnya.
Asuransi Wahana Tata: Premi Bruto Turun 6% per November 2015
PT Asuransi Wahana Tata mencatatkan penurunan premi bruto 6% menjadi Rp1,5 triliun sampai November 2015 year on year dipicu penurunan premi dari segmen energi dan pengangkutan laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
PertaLife Ungkap Strategi Capai Modal Rp1 Triliun pada 2028
2 jam yang lalu