Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Panin (PNBN) Cetak Laba Rp1,42 Triliun, Tumbuh 4,33% per Semester I/2025

Bank Panin (PNBN) mencatat laba Rp1,42 triliun, naik 4,33% YoY per Semester I/2025, didukung peningkatan fee-based income dan penjualan surat berharga.
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Bank Panin mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,42 triliun pada semester I/2025, tumbuh 4,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan fee-based income dan penjualan surat berharga, sementara pencadangan untuk kredit meningkat 12,49% menjadi Rp897,45 miliar.
  • Bank Panin memperkuat permodalan dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 35,47% dan meningkatkan dana murah (CASA) melalui program berhadiah untuk mengantisipasi pertumbuhan kredit yang melambat.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) alias Bank Panin mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,42 triliun. Realisasi ini tumbuh 4,33% dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/YoY) sebesar Rp1,37 triliun.

Herwidayatmo selaku Presiden Direktur Bank Panin memaparkan bahwa perkembangan tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya atau fee-based income, terutama penjualan surat berharga yang meningkat 38,4% ke level Rp134,28 miliar. 

“PaninBank juga meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit dengan membukukan biaya cadangan sebesar Rp897,45 miliar, atau naik 12,49% dibanding periode yang sama tahun lalu,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).

Terkait fungsi intermediasi, Bank Panin telah menyalurkan kredit sebesar Rp148,64 triliun, tumbuh tipis 0,69% YoY dari posisi Rp147,63 triliun.

Menurut Herwidayatmo, pertumbuhan kredit melambat terutama di segmen korporasi. Hal ini dikarenakan kebijakan perseroan yang menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL).

“Dengan demikian, NPL gross dapat dikendalikan dan turun menjadi sebesar 2,81% dan NPL net sebesar 0,71%,” imbuhnya.

Pada sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Panin bertumbuh 5,18% YoY, dari Rp143,54 triliun menjadi Rp150,98 triliun.

Namun, realisasi itu menurun 0,91% dari posisi akhir 2024 yang sebesar Rp152,37 triliun. Dia lantas menjelaskan bahwa pertumbuhan DPK dikendalikan untuk mengantisipasi masih lemahnya pertumbuhan kredit, sehingga perseroan berupaya memperkuat dana murah (current account saving account/CASA).

“PaninBank terus berusaha meningkatkan CASA dengan mendorong pertumbuhan Tabungan dan Giro melalui Program berhadiah Panin Super Bonanza yang sangat diminati oleh masyarakat,” lanjutnya.

Herwidayatmo lantas menjelaskan bahwa Bank Panin terus memperkuat permodalan yang telah mencapai Rp53,10 triliun per semester I/2025.

Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang meningkat menjadi 35,47%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 32,24%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro