Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Nationalnobu Tbk. (Bank Nobu) bakal merambah bisnis pengelolaan dana nasabah kaya atau wealth management untuk menambah pundi-pundi cuan.
Bank yang masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II ini diproyeksikan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk masuk dalam bisnis wealth management tahun depan.
Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan menuturkan perseroan pada awalnya berharap dapat meluncurkan produk wealth management pada tahun ini.
"Namun, persiapan kami butuh review. Kami harapkan dapat izin di 2016," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Suhaimin menyatakan Bank Nobu tertarik untuk masuk ke bisnis pengelolaan dana nasabah kaya tahun depan untuk mengoptimalkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) perseroan.
Saat ini, fee based income bank dengan kode saham NOBU tersebut belum dirasa optimal karena perseroan memilih tidak menarik fee dari transaksi yang dilakukan nasabah.
Hal ini bertujuan untuk menarik masyarakat supaya banyak melalukan transaksi perbankan melalui perseroan.
Suhaimin menyebutkan perseroan mengajukan dua izin produk wealth management kepada pihak regulator, yakni reksadana dan bancassurance.
Dengan adanya layanan baru tersebut, dirinya memproyeksikan fee based income perseroan bakal meningkat.
Saat ini, porsi kontribusi pendapatan berbasis komisi terhadap total pendapatan perseroan masih di bawah 10%.
"Sekarang pendapatan bunga di atas 90%, kami cobalah fee based income dapat kontribusi 10% dengan wealth management," ujarnya.
Laporan keuangan perseroan menunjukkan pendapatan berbasis komisi yang diperoleh per kuartal III/2015 senilai Rp7,80 miliar atau naik sebesar 1,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp7,68 miliar (year-on-year).
Sementara itu, pendapatan bunga yang diperoleh Bank Nobu tercatat senilai Rp148,84 miliar atau tumbuh 28,48% secara yoy dari Rp115,84 miliar.
