Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penetrasi Penjualan, AAUI Bandung: Ini Kebutuhan Asuransi Mikro

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Kota Bandung menilai pemasaran asuransi mikro membutuhkan modal dan sistem penjualan yang baik agar penetrasinya dapat meningkat.
Ilustrasi pencarian korban kecelakaan KM Marina/Antara
Ilustrasi pencarian korban kecelakaan KM Marina/Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Kota Bandung menilai pemasaran asuransi mikro membutuhkan modal dan sistem penjualan yang baik agar penetrasinya dapat meningkat.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bandung Syahrial mengatakan selama ini permintaan asuransi jenis ini tidak banyak dan saluran distribusinya dinilai tidak efisien. "Butuh modal dan sistem penjualan yang bagus,” tukasnya kepada Bisnis.com, Selasa (2/2/2016).

Menurut Syahrial, akan lebih mudah jika pemasaran produk tersebut disatukan alias di-bundling dengan penjualan produk lain misalnya kendaraan atau dijual di supermarket. Dengan demikian, ongkos yang dikeluarkan bisa ditekan dan lebih efisien.

Cara lain, lanjutnya, adalah lewat platform online dan perangkat elektronik contohnya telepon seluler. Saluran distribusi seperti ini dipandang lebih mudah bagi perusahaan asuransi, sekaligus membuka akses asuransi ke masyarakat menengah bawah yang menjadi sasaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Asuransi kecelakaan dan asuransi kebakaran menjadi dua produk asuransi mikro dengan porsi terbesar di Jawa Barat.

Hal ini terkait dengan tingginya demand terhadap properti dan kendaraan, sebab sebagian besar produk asuransi di Jawa Barat didistribusikan lewat jalur perbankan dan perusahaan pembiayaan atau leasing. Untuk mendapatkan kredit kendaraan atau properti, konsumen mesti mengasuransikan asetnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan setiap perusahaan asuransi untuk menjual 600 polis asuransi mikro tahun ini. Langkah itu diambil setelah industri asuransi keberatan terhadap rencana OJK untuk mematok besaran persentase penjualan produk asuransi mikro sebesar 5% dari total premi perusahaan.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan asosiasi perusahaan asuransi untuk mendorong peningkatan partisipasi industri dalam penjualan produk asuransi mikro.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper