Bisnis.com, JAKARTA -- PT MasterCard Indonesia tahun ini berencana untuk menggandeng bank pembangunan daerah untuk bisa menerbitkan lebih banyak alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK) atau lazim disebut dengan kartu debit dan kartu kredit.
Director MasterCard Indonesia Tommy Singgih mengatakan masih diperlukan pembahasan dan juga pendekatan lebih lanjut kepada BPD mengingat biaya yang perlu dikeluarkan untuk investasi infrastruktur teknologi cukup besar.
"Mudah-mudahan tahun ini, sekarang kami sedang menyiapkan infrastruktur yang cukup terutama untuk yang kartu debit," ujar Tommy saat ditemui di Kantor MasterCard Indonesia, Jakarta, Jumat (22/7).
Menurut Tommy, belum banyak bank daerah yang siap dengan investasi teknologi yang dinilai cukup mahal. Untuk itu bank daerah biasanya hanya melakukan co-branding dengan bank besar lain untuk bisa menerbitkan APMK terutama kartu kredit.
Sebagai prinsipal, penyelenggara kliring, dan penyelesaian akhir dalam transaksi kartu kredit dan elektronisasi pembayaran, MasterCard mendukung program pemerintah untuk cashless society. Untuk itu, daerah harus diberi rangsangan dan juga pemahaman tentang standar keamanan, kemudahan, dan kenyamanan dalam bertransaksi dengan menggunakan APMK.