Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 2016, Premi Mandiri Inhealth Capai Rp1,6 Triliun

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia membukukan pendapatan premi Rp1,62 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh 13,2% jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya.
Ilustrasi   /Bisnis.com
Ilustrasi /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia membukukan pendapatan premi Rp1,62 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh 13,2% jika dibandingkan capaian  pada tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) Iwan Pasila mengatakan pertumbuhan premi di tahun ini lebih baik jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Sepanjang 2015, perseroan mencatatkan pendapatan premi Rp1,43 triliun atau hanya bertumbuh sebesar 2,21% jika dibandingkan premi bruto pada 2014 yaitu Rp1,4 triliun.

Menurutnya, pertumbuhan premi sepanjang 2016 ditopang oleh pemasaran produk asuransi kesehatan dengan sistem layanan managed care atau rujukan berjenjang yang menyertakan layanan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui skema koordinasi manfaat atau coordination of benefit (CoB).

“Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk asuransi kesehatan dengan skema CoB juga menjadi salah satu faktor pertumbuhan premi,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (12/1/2016).

Menurutnya, sejak produk asuransi kesehatan dengan skema CoB dipasarkan tahun lalu, tren penjualannya terus naik.

Iwan mengklaim saat ini Mandiri Inhealth merupakan leader asuransi kesehatan kumpulan yang menguasai pangsa pasar sekitar 14%-15%. Dengan diadakannya skema CoB, dia mengaku optimistis target pendapatan premi tahun depan bisa tercapai.

Sepanjang 2017, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu menargetkan bisa mencapai pertumbuhan premi sekitar 20% dari capaian tahun sebelumnya. Dengan asumsi tersebut, maka pendapatan premi perseroan diperkirakan bisa mencapai hampir Rp2 triliun.

Untuk mencapai target pertumbuhan, dia mengatakan pihaknya masih akan mengandalkan bisnis asuransi kesehatan dengan memfokuskan pemasaran kepada produk managed care, dan indemity. “Melalui strategi tersebut, kami berharap bisa tumbuh diatas pasar sejenis. Kalau bisa tumbuh di atas 20%.”

Selain itu, Iwan mengungkapkan untuk mencapai target pertumbuhan premi pihaknya juga akan mengoptimalkan sinergi dengan Bank Mandiri untuk memasarkan produk-produk asuransi jiwa lainnya.

Sekitar 80% saham Mandiri Inhealth milik Bank Mandiri, sedangkan sisanya dikuasai PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan porsi saham masing-masing 10%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper