Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Tokio Marine Indonesia mencatatkan laba setelah pajak senilai Rp129,97 miliar sepanjang 2018, tumbuh 9,03% secara year on year.
Jumlah pendapatan premi perusahaan mencapai Rp1,59 triliun, tumbuh 25,20% dibandingkan pada 2017 yang mencapai Rp1,27 triliun. Hasil underwriting perusahaan juga meningkat menjadi Rp322,96 miliar, tumbuh 7,03% pada 2018.
Beban usaha perusahaan turun tipis dari Rp224,47 miliar pada 2017 menjadi Rp244,33 miliar pada 2018, atau turun 8,85%.
Dengan demikian, aset perusahaan juga ikut terkerek dari Rp2,34 triliun pada 2017 menjadi Rp2,95 triliun pada 2018. Artinya aset perusahaan naik 26,07% secara tahunan.
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia melayani asuransi kerugian seperti kebakaran, rekayasa, kendaraan bermotor, pengangkutan, kecelakaan diri, dan aneka asuransi lainnya.
Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1975. Perusahaan telah memiliki 7 kantor cabang dan 3 kantor perwakilan dengan total karyawan sejumlah 325 orang.