Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Terimbas Corona, S&P Pangkas Prospek Tiga Bank BUMN

Penilaian prospek tersebut berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat menjadi 1,8 persen pada 2020.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - S&P Global Rating merevisi prospek tiga bank milik negara di Indonesia dari stabil menjadi negatif.

Ketiga bank tersebut yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Ketiganya semula mendapatkan rating BBB-/Stable/A-3, yang kemudian direvisi menjadi BBB-/Negative/A-3.

Penilaian prospek tersebut berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat menjadi 1,8 persen pada 2020, jauh menurun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang berada pada kisaran 5 persen.

Selain itu, rasio non-performing asset (NPA) juga diperkirakan meningkat dari prediksi sebelum Covid-19 yang sebesar 7,8 persen menjadi 9,3 persen setelah adanya Covid-19. Artinya, ada peningkatan rasio NPA sebesar 1,5 dari estimasi sebelumnya.

Biaya kredit yang harus dikelurkan Bank juga meningkat 105 basis poin dari estimasi sebelum Covid-19 yang akan sebesar 185 basis poin pada 2020, menjadi 290 basis poin setelah perhitungan adanya Covid-19.

Padahal, pada 2019, realisasi rasio NPA adalah sebesar 7,6 persen dan biaya kredit diperkirakan akan sebesar 181 basis poin.

"Depresiasi rupiah baru-baru ini telah menambah risiko. Porsi utang perusahaan dengan valuta asing menyumbang hampir setengah dari total pinjaman," tulis Primary Credit Analyts S&P Global Rating Yijing NG dan tim dalam Live Webinar, Rabu (29/4/2020).

Selain itu, prospek berkelanjutan di Indonesia juga direvisi menjadi negatif karena pengaturan eksternal, fiskal, utang yang terpapar Covid-19.

Revisi peringkat tersebut juga menyesuaikan dengan kapitalisasi dan dukungan pemerintah. Adapun, perbankan di Indonesia mencatatkan rasio modal tier-1 sebesar 21,9 persen.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi daripada bank-bank lain di Asia, seperti perbankan Thailand yang hanya mencatatkan rasio modal tier-1 sebesar 15,8 persen, Singapura 13,6 persen, Filipina 13,8 persen, Malaysia 13,1 persen, China 11 persen, dan India 10,8 persen.

"Kemungkinan besar pemerintah akan memberikan dukungan untuk bank-bank besar milik negara," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper