Bisnis.com, JAKARTA - Di masa pandemi saat ini, harga rumah cenderung stagnan.
Seperti dilaporkan oleh portal jual beli properti Rumah.com, pada kuartal II/2020 belum ada pergerakan harga properti pada subsektor residensial.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com, mengatakan sejauh ini belum terlihat adanya penurunan harga secara kuartalan. Pihaknya mencatat ada kenaikan sangat tipis di kuartal I/2020, tetapi masih cenderung stagnan.
Bagi yang sebelumnya telah menyiapkan dana untuk membeli rumah, saat ini bisa menjadi waktu yang tepat. Suku bunga menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan untuk mengambil KPR.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan membeli rumah, ada baiknya mengintip suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR dari empat bank BUMN.
Sebagai informasi, SBDK digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh bank kepada nasabah.
SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Berikut SBDK KPR dari empat bank BUMN yang dirangkum dari masing-masing situs resmi:
1. Bank Mandiri
Dari website Bank Mandiri, SBDK untuk KPR ditetapkan sebesar 10,20 persen per tahun.
Bank dengan logo pita emas ini menawarkan fasilitas suku bunga kompetitif, proses cepat dan mudah sejak awal, uang muka ringan, jangka waktu hingga 20 tahun, kerja sama dengan lebih dari 900 proyek developer di seluruh Indonesia.
Selain itu, fitur-fitur KPR Bank Mandiri antara lain Mandiri KPR Take Over, Mandiri KPR Top Up, Mandiri KPR Flexible, dan Mandiri KPR Angsuran Berjenjang.
2. BRI
BRI menetapkan SBDK untuk KPR sebesar 9,90 persen per tahun yang berlaku sejak 11 Mei 2020. Ada 2 jenis KPR dari BRI, yaitu KPR nonsubsidi dan subsidi.
Fasilitas yang ditawarkan untuk KPR nonsubsidi yaitu proses pengajuan mudah dan cepat, biaya pengajuan kredit ringan dengan suku bunga kompetitif, dan jangka waktu/tenor sampai dengan 20 tahun.
Untuk KPR Subsidi, fasilitas yang ditawarkan antara lain tenor sampai dengan 20 tahun, denda ringan yaitu 50 persen dari suku bunga yang berlaku dihitung dari tunggakan, angsuran terjangka mulai dari Rp900.000 per bulan, dan suku bunga efektif 5 persen per tahun sampai dengan kredit lunas.
3. BNI
SBDK kredit perumahan BNI ditetapkan sebesar 10,20 persen per tahun dan efektif sejak 31 Maret 2020.
Bank dengan logo 46 ini memiliki 2 produk KPR, yaitu BNI Griya dan BNI Griya Multiguna.
BNI Griya merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang dapat digunakan untuk tujuan pembelian, pembangunan/renovasi, top up, refinancing, atau take over properti berupa rumah tinggal, villa, apartemen, kondominium, rumah toko, rumah kantor, atau tanah kaveling yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing pemohon.
Fasilitas yang ditawarkan yaitu angsuran ringan, jangka waktu hingga 25 tahun, dan bebas memilih lokasi properti idaman.
BNI Griya Multiguna adalah Kredit yang diberikan kepada anggota masyarakat dengan agunan berupa properti siap huni dengan kepemilikan agunan atas nama pemohon atau pasangan pemohon (suami/istri) sepanjang tidak ada perjanjian pisah harta.
Keunggulan yang dijanjikan yaitu jangka waktu hingga 10 tahun dan dana dapat digunakan untuk keperluan konsumtif.
4. BTN
KPR BTN memiliki SBDK sebesar 10,50 persen efektif per 30 April 2020. Bank spesialis kredit perumahan ini menawarkan produk KPR subsidi dan KPR nonsubsidi.
Untuk KPR nonsubsidi salah satu produknya adalah KPR BTN Platinum untuk keperluan pembelian rumah dari developer ataupun nondeveloper, baik untuk pembelian rumah baru atau second, pembelian rumah siap huni (ready stock) atau belum jadi (indent), maupun take over kredit dari bank lain.
Kemudahan yang ditawarkan yaitu plafon kredit bebas, jangka waktu sampai 25 tahun, suku bunga kompetitif, proses cepat dan mudah, asuransi jiwa kredit dan kebakaran, serta bekerja sama dengan banyak rekanan developer.