1. Nasabah Bank Mega Ramai-ramai Protes Ditagih Debt Collector dengan Cara Kasar
Sejumlah nasabah Bank Mega ramai-ramai mengeluhkan cara penagihan utang yang dilakukan debt collector karena dinilai terlalu kasar dan sangat mengganggu.
Dalam sebuah rangkaian cuitan di media sosial Twitter, pengguna dengan nama akun @juliajasminee menyebutkan aktivitas suaminya menjadi terganggu dalam beberapa hari terakhir lantaran ditelepon sampai ratusan kali oleh pihak yang mengaku penagih utang dari Bank Mega.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Masalah Bukopin dan Audit 7 Bank yang Jadi Rumor Negatif
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menyayangkan salah satu lembaga negara yang mempublikasikan audit terhadap pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada industri perbankan.
Dalam publikasi hasil audit tersebut, disebutkan 7 nama bank yang pengawasannya masih lemah. Menurutnya, memang publikasi hasil audit merupakan kewenangan lembaga negara tersebut, tetapi perlu dipikirkan dampak ke bank-bank itu sendiri.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Erick Thohir Sebut Merger Bank Syariah BUMN Rampung Februari 2021
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyiapkan rencana merger bank syariah milik BUMN diperkirakan dapat rampung pada Februari 2021.
Dia mengatakan bahwa upaya merger bank syariah BUMN tersebut dilakukan mendorong pengembangan pasar keuangan syariah. Pasalnya, menurutnya, pasar syariah juga memiliki prospek kebutuhan yang cukup besar di Indonesia.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Ogah Lanjutkan Holding Perbankan, Erick Thohir Pilih Pertajam Fokus Bank BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memilih mempertajam fokus masing-masing bank pelat merah ketimbang membuat holding ala pendahulunya.
Erick Thohir mengatakan bahwa dia menginginkan setiap bank tetap sehat dan berfokus pada segmen pasar tertentu. Sejauh ini menurutnya, baru tiga bank BUMN yang memiliki fokus pasar jelas.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Terbaru! Blak-blakan Bos Jiwasraya mengenai Kondisi Perusahaan
Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko buka suara soal kondisi perusahaan dan kronologis merosotnya keuangan perusahaan. Dia menilai bahwa kondisi Jiwasraya harus dilihat tanpa mengaburkan fakta-fakta yang ada.
Kepada Bisnis, Hexana menjelaskan bahwa Jiwasraya memang belum mengalami gagal bayar dalam kurun 2012–2017. Namun, mulai terjadi peningkatan jumlah liabilitas dan klaim yang signifikan pada 2017.
Baca berita selengkapnya di sini.