Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chairul Tanjung Dipastikan Beli Saham Bank Bengkulu. Berapa Porsinya?

Bank Bengkulu telah menerima surat resmi persetujuan pembelian saham perseroan dari PT Mega Corpora.
Kantor Cabang Utama Bank Bengkulu/Dok. Bank Bengkulu
Kantor Cabang Utama Bank Bengkulu/Dok. Bank Bengkulu

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bengkulu hanya selangkah lagi untuk memenuhi modal inti Rp1 triliun atau naik kelas BUKU 2. Kewajiban modal inti minimum bank sebesar Rp1 triliun sampai akhir tahun ini, tertuang dalam POJK 12/2020.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah mengatakan pihaknya telah menerima surat resmi persetujuan pembelian saham perseroan dari PT Mega Corpora. Berikutnya, aksi pembelian saham ini hanya menunggu proses administrasi.

Mega Corpora akan menyetorkan dana untuk pembelian saham Bank Bengkulu dalam waktu tidak lama lagi. Dengan demikian, Bank Bengkulu berhasil memenuhi komitmen mencapai modal inti di atas Rp1 triliun.

"Surat resmi persetujuan pembelian saham dari PT Mega Corpora sudah disampaikan ke Bank Bengkulu. Saat ini kami sedang mempersiapkan proses administrasi untuk kesiapan PT MC menyetorkan dananya untuk pembelian saham Bank Bengkulu," katanya, Selasa (17/11/2020).

Perseroan berharap proses administrasi dapat selesai dalam waktu dekat, sehingga proses pembelian saham dapat segera terealisasi.

Lantas, berapa porsi pembelian saham Mega Corpora? Fanny belum dapat menyebutkan porsi pembelian saham. Sebab, hal ini akan ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar akhir November ini.

Namun, jika mengacu kepemilikan saham Mega Corpora di Bank Sulteng dan Bank Sulutgo, porsi kepemilikan saham masing-masing sebesar 24,90 persen. "Kami akan RUPSLB pada 23 atau 24 November," imbuhnya.

Adapun, Mega Corpora merupakan sub holding dari bisnis keuangan CT Corpora, grup usaha yang dimiliki pengusaha nasional Chairul Tanjung.

Mega Corpora merupakan pemegang saham pengendali (PSP) PT Bank Mega Tbk. Kepemilikan sahamnya sebesar 58 persen, sedangkan sisanya merupakan saham publik. Bank Mega memiliki total aset sebesar Rp103,82 triliun per 30 September 2020, sedangkan labanya tumbuh 27,77 persen yoy menjadi Rp1,76 triliun.

Di lini syariah, ada PT Bank Mega Syariah dengan kepemilikan saham sebesar 99,99 persen. Total Aset Bank Mega Syariah mencapai Rp9,52 triliun per 30 September 2020, sedangkan laba bersihnya tumbuh 109,62 persen yoy menjadi Rp63,60 miliar.

Di samping itu, Mega Corpora juga menggenggam kepemilikan saham di BPD Sulutgo dan BPD Sulteng masing-masing sebesar 24,90 persen.

Bank Sulutgo memiliki total aset sebesar Rp17,17 triliun per September 2020, serta laba bersih sebesar Rp141,39 miliar atau tumbuh 7,68 persen yoy. Sementara Bank Sulteng memiliki total aset sebesar Rp8,21 triliun per September 2020 dan laba bersih Rp133,17 miliar atau tumbuh 54,02 persen yoy.

Jika pembelian saham Bank Bengkulu terealisasi, maka ini akan menjadi BPD ketiga yang dimiliki CT Corpora.

Di samping itu, Mega Corpora belum lama ini juga mengumumkan rencananya akuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI). Dalam akuisisi tersebut, PT Hakimputra Perkasa akan menjual 3,08 miliar saham miliknya di Bank Harda ke PT Mega Corpora.

Jumlah itu setara dengan 73,71 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Lebih lanjut, akuisisi menunggu RUPSLB Bank Harda yang menyetujui pengambilalihan saham, serta izin dari OJK.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper