Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menyebutkan 10 bank syariah dengan penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tertinggi.
Dilansir Antara, Kamis (3/12/2020), Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan BRI syariah menempati posisi tertinggi pertama dalam menyalurkan dana FLPP 2020 sebanyak 11.647 unit.
Setelahnya, diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, Bank NTB Syariah sebanyak 1.678 unit, Bank Sumut Syariah 908 unit, Bank Sulselbar Syariah 748 unit, Bank Aceh Syariah sebanyak 732 unit, dan BJB Syariah sebanyak 664 unit.
Lalu Bank Kalsel Syariah sebanyak 605 unit, BNI Syariah 586 unit, dan Bank Sumselbabel Syariah sebanyak 419 unit.
"Saat ini optimisme dari bank pelaksana semakin merata. Menjadi bank penyalur dana KPR Bersubsidi bagi perbankan memiliki nilai tersendiri. Bank-bank tidak hanya memikirkan keuntungan semata tetapi juga bagaimana bisa ikut berperan dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah,” ujar Arief.
Jika dilihat dari sisi bank konvensional, BTN masih menempati posisi tertinggi senilai 39.942 unit, dilanjutkan BNI sebanyak 13.313 unit, BRI sebanyak 4.956 unit, Mandiri sebanyak 2.593 unit, dan Arthagraha sebanyak 1.447 unit.
Sementara itu, dari sisi Bank Pembangunan Daerah (BPD), BJB menempati posisi tertinggi dengan penyaluran mencapai 5.262 unit.
Dari 42 bank pelaksana yang berkontribusi dalam menyalurkan dana FLPP, terlihat jelas peningkatan bank syariah dalam menyalurkan dana ini.
Jika dilihat dari penyaluran dana FLPP 2020, tercatat per Rabu (2/12/2020) sebanyak 104.477 unit senilai Rp10,718 triliun atau 101.93 persen dari target penyaluran dana FLPP tahun 2020.
Arief mengatakan sepuluh tahun perjalanan KPR FLPP dalam membiayai perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah memberikan makna yang dalam.
Menurutnya, nilai dari setiap perjalanan ialah progres dan pencapaian, hal ini terlihat jelas dari jumlah penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 – 2020 yang sudah mencapai 750.079 unit senilai Rp55,085 triliun.
Dia juga menambahkan KPR Bersubsidi adalah KPR yang bertahan di tengah badai pandemi Covid–19 dan itu sudah terbukti.
