Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2021 Banyak Sentimen Positif, Fintech Syariah Pede Kinerja Moncer

Sentimen positif terkait lembaga keuangan syariah pada 2021 diramal akan berdampak positif terhadap pemain teknologi finansial (fintech) berbasis syariah eksisting.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai sentimen positif terkait lembaga keuangan syariah diramal akan berdampak positif terhadap pemain teknologi finansial (fintech) berbasis syariah eksisting.

Ketua Klaster Fintech Pendanaan Syariah Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Lutfi Adhiansyah menjelaskan salah satunya berasal dari aksi pembentukan perbankan syariah jumbo, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).

"Kami optimistis ya. Masa pandemi ini seperti tombol reset, tapi di tengah-tengah itu masih ada peluang. Kami melihat 2021 ini buat syariah itu masa yang gemilang dan cemerlang, ditandai dengan ekosistem yang makin dapat dukungan setelah ada merger bank syariah tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/1/2020).

Sekadar informasi, bank syariah yang merupakan entitas merger dari PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, bakal efektif beroperasi per 1 Februari 2020.

Lutfi berharap sentimen positif ini diharapkan ikut meningkatkan keterbukaan dan literasi masyarakat terhadap lembaga keuangan berbasis teknologi atau fintech yang juga mengusung prinsip syariah, salah satunya fintech peer-to-peer (P2P) lending.

Ada pula sentimen positif lainnya yang membuat Lutfi makin optimistis terhadap masa depan fintech syariah. Tepatnya berasal dari internal industri P2P lending, di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana merevisi beberapa aturan main.

Dalam beleid RPOJK baru yang akan menggantikan POJK 77/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, platform syariah bakal punya dasar hukum yang lebih kuat, serta akan dipisahkan dari platform konvensional.

"Sementara kalau di draf yang dipublikasikan, nantinya sudah tidak bisa platform [fintech] konvensional campur syariah. Kalau platform sudah terlanjur ada produknya, akan diberi waktu untuk spin-off [pemisahan]. Sama dengan lembaga keuangan lain yang juga diminta memisahkan unit usaha syariah miliknya," tambahnya.

Menurutnya, dengan adanya aturan main yang lebih pakem dari OJK, pria yang juga CEO PT Ammana Fintek Syariah (Ammana) ini menilai para pemain bisa lebih leluasa dalam membangun jejaring ekosistem keuangan syariah.

Di mana hal ini sesuai dengan amanat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang menargetkan ekosistem keuangan syariah mampu menjadi penopang industri halal beserta usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) di dalamnya.

Fintech di sektor funding seperti P2P lending dan equity crowdfunding (ECF) bisa membantu pendanaan awal atau pinjaman bersifat cepat untuk arus kas, untuk membantu pelaku usaha naik kelas dan layak didukung pinjaman perbankan syariah.

Menangkap optimisme ini, Lutfi pun menargetkan perusahaannya untuk mampu menopang para UMKM dalam ekosistem syariah ini dengan target penyaluran mencapai Rp1 triliun hingga akhir 2021.

"Sepanjang 2020 kemarin, tepatnya mulai Juli, aktivitas bisnis Ammana mulai normal, pencairan kami [sejak berdiri] totalnya sudah Rp256 miliar. Rencana bisnis kami tahun ini sudah masuk ke OJK, dan dibarengi dengan pipeline dari dukungan ekosistem syariah yang sedang berkembang tadi, potensinya [penyaluran pinjaman] bahkan bisa sampai Rp1,7 triliun, tapi kami coba achieve target Rp1 triliun dulu," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper