Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pandemi, Penyaluran Pinjaman Akseleran Tetap Tumbuh 35 Persen

Secara kumulatif, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,85 triliun selama berdiri.
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayat
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer lending PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran masih mampu bertumbuh di tengah era pandemi.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, menjelaskan bahwa total penyaluran pinjaman usaha sepanjang 2020 mencapai Rp960 miliar atau tumbuh 35 persen dibandingkan dengan realisasi yang sama di akhir tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, platform yang telah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,85 triliun selama berdiri, dengan total rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) terjaga di angka 0,18 persen hingga 31 Desember 2020.

Meskipun ada performa positif dan terus meningkat, Ivan menyampaikan bahwa pihaknya memang sempat mengalami penurunan akibat Covid-19, khususnya di kuartal kedua sebesar 12 persen dibandingkan dengan kuartal II/2019.

"Rata-rata penurunan yang terjadi pada kuartal kedua banyak didominasi pada April dan Mei dengan sebesar 30 persen sampai 39 persen dari rata-rata penyaluran bulanan," jelasnya dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).

Akan tetapi, performa Akseleran pulih sejak Juni hingga Desember 2020, di mana penyaluran pinjaman pada November 2020 sudah mencapai lebih dari Rp120 miliar per bulan, naik lebih dari 50 persen dari penyaluran sebelum Covid-19 pada Januari 2020 sebesar Rp80 miliar.

"Sepanjang 2020, Akseleran mampu mencatat tiga kali rekor penyaluran pinjaman usaha secara beruntun, yakni di September Rp105 miliar, Oktober Rp115 miliar, dan tertinggi terjadi di November Rp120 miliar. Bahkan, di Desember sendiri juga mengalami kenaikan hingga 60 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," tambah Ivan.

Selama tiga tahun beroperasional sebagai perusahaan penyelenggara P2P lending di Indonesia, Akseleran telah melayani sekitar 2.500 para pelaku usaha UMKM yang tersebar di 23 provinsi atau sukses menyerap 50 persen dari total jumlah provinsi yang ada saat ini.

Adapun ke-12 provinsi dengan total pinjaman usaha terbesar yang sudah disalurkan oleh Akseleran, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, dan Maluku.

Di sisi lain, Ivan mengungkap pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha Akseleean juga sejalan dengan pertumbuhan yang terjadi pada pendanaan yang dilakukan oleh para pemberi pinjaman (lender) baik dari retail atau perorangan, maupun dari institusi.

Tercatat, hingga akhir 2020, total pendanaan Akseleran tumbuh 35 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 dan berasal dari 150 ribu lebih lender retail yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Sekadar informasi, Akseleran mengakomodasi masyarakat yang tertarik menjadi lender untuk melakukan pengembangan dana secara online mulai dari Rp100 ribu dengan imbal hasil yang hingga 21 persen per tahun melalui platform Akseleran.

“Kami juga didukung oleh lebih dari 10 lender institusi dan mampu berkontribusi 20 persen dari total penyaluran pinjaman usaha Akseleran secara kumulatif. Pencapaian di tahun 2020 semakin memperkuat optimisme kami untuk terus berakselerasi di 2021 dalam mendukung pertumbuhan bisnis UMKM yang sebanyak-banyaknya di seluruh Indonesia," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper