Bisnis.com, JAKARTA — PT Jaminan Pembiayaan Askrindo (Askrindo) Syariah menilai bahwa kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan daerah memiliki potensi besar untuk meningkatan imbal jasa kafalah atau IJK.
Direktur Pemasaran Askrindo Syariah Supardi Najamuddin menjelaskan bahwa banyaknya mitra menjadi salah satu kunci pengembangan bisnis penjaminan. Oleh karena itu, perseroan pun terus berupaya menambah mitra bisnis di berbagai wilayah.
Menurutnya, Askrindo Syariah bukan hanya menyasar bank-bank dalam skala nasional sebagai mitra bisnis. Perbankan dalam skala daerah atau regional pun memiliki potensi besar untuk mendapatkan penjaminan dengan prinsip syariah.
"Kekuatan perbankan daerah itu sangat bagus dan potensinya juga luar biasa, sehingga hal ini sejalan dengan program pemerintah yang sedang giat mendukung kegiatan usaha menengah, kecil, dan mikro [UMKM] agar dapat mendukung perekonomian Indonesia," ujar Supardi pada Senin (15/3/2021).
Saat ini, Askrindo Syariah memiliki 19 mitra strategis dengan nilai penjaminan mencapai Rp368,5 miliar. Jumlah itu akan terus bertambah seiring mulai menggeliatnya aktivitas perekonomian.
Supardi menjelaskan bahwa sebagai salah satu upaya peningkatan IJK, kerja sama teranyar terjalin antara perseroan dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Kerja sama sejak 2019 itu berlanjut pada tahun ini.
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (Memorandum of Understanding/MoU) antara kedua perusahaan berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kerja sama itu memperpanjang penjaminan pembiayaan
LPDB–KUMKM yang disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS), Unit Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (USPPS), dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).
"Askrindo Syariah dan LPDB-KUMKM akan terus bersinergi lebih baik melalui peningkatan produk penjaminan syariah. Kerja sama yang sebelumnya terjalin di keduabelah pihak akan lebih ditingkatkan lagi," ujar Supardi.
