Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Askrindo Syariah Optimis Prospek Industri Penjaminan Masih Cerah meski Industri Terkontraksi

Perusahaan penjaminan, Askrindo Syariah (JPAS) optimistis melihat prospek industri penjaminan di 2025 ini meskipun data OJK menunjukkan terjadi kontraksi.
Direktur Utama PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) Kokok Alun Akbar (kiri) didampingi Direktur Keuangan Aviantono Yudihariadi saat acara Media Gathering & Halalbihalal 2025 di Jakarta, Jumat (2/5/2025)./Bisnis - Eusebio Chrysnamurti.
Direktur Utama PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) Kokok Alun Akbar (kiri) didampingi Direktur Keuangan Aviantono Yudihariadi saat acara Media Gathering & Halalbihalal 2025 di Jakarta, Jumat (2/5/2025)./Bisnis - Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan penjaminan, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (JPAS) optimistis melihat prospek industri penjaminan pada 2025. Keyakinan ini berbeda arah dengan kinerja industri yang sampai dengan April 2025 masih mengalami kontraksi aset dan nilai imbal jasa penjaminan (IJP).

Direktur Utama PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Kokok Alun Akbar menjabarkan strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja melalui transformasi bisnis berkelanjutan dengan terus menjaga market share perusahaan di industri penjaminan syariah.

"Strateginya adalah dengan meningkatkan pangsa pasar program dan memperluas pasar non program, ekspansi bisnis penjaminan berbasis ekosistem, penerapan prudent underwriting, penguatan Mmnajemen risiko, peningkatan peran teknologi informasi sebagai enabler bisnis dan peningkatan kompetensi SDM," kata Kokok kepada Bisnis, belum lama ini (3/6/2025).

Selain itu, Alun mengatakan perusahaan juga terus meningkatkan pendapatan investasi yang diperoleh dari penempatan free cash flow pada instrumen investasi dengan memberikan yield yang optimal dan prudent.

Meskipun secara industri kinerja aset dan IJP penjaminan mengalami koreksi berturut-turut, Kokok melihat prospek industri penjaminan tahun ini masih cukup bagus. "Masih banyak ceruk-ceruk pasar yang terbuka bagi penjaminan syariah," sambungnya.

Namun, Kokok juga melihat adanya tantangan bagi industri penjaminan nasional, yaitu berupa kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih akibat dampak dari Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi global.

Sementara dari sisi peluang, Kokok melihat kebijakan regulator yang mengatur industri penjaminan bisa menjadi katalis positif perbaikan tata kelola industri.

"Kami optimistis pada tahun 2025 ini kondisi kinerja perusahaan akan lebih bagus dibandingkan tahun 2024 seiring dengan penerapan kebijakan pemerintah yang semakin baik bagi UMKM dan penerapan POJK Nomor 11 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjamin, terutama terkait ketentuan mengenai kapasitas penjaminan atau gearing ratio produktif yang ditingkatkan dari 20 kali menjadi 40 kali," pungkasnya.

Adapun sampai dengan April 2025 JPAS mencatatkan aset sebesar Rp3,1 triliun, atau tumbuh 20,5% year on year (YoY) dibanding aset per April 2024 sebesar Rp2,6 triliun. 

Sementara itu, nilai IJP yang ditorehkan JPAS per April 2025 terkoreksi sebesar 8,9% YoY menjadi Rp227,2 miliar, dibanding IJP periode April 2024 sebesar Rp249,5 miliar.

Kinerja aset JPAS periode tersebut berbanding terbalik dengan aset industri yang justru terkoreksi 0,58% YoY. Namun, kontraksi nilai IJP yang ditorehkan selaras dengan kontraksi yang dialami industri sebesar 10,23% YoY, walaupun kontraksi JPAS sedikit lebih kecil.

Kontraksi industri penjaminan periode April 2025 ini melanjutkan tren negatif sebelumnya, di mana per Maret 2025 aset industri terkoreksi 0,52% YoY sedangkan nilai IJP turun 2,67% YoY.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper