Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan empat aspek yang menjadi kunci agar industri keuangan syariah dapat berkembang.
Pertama, menawarkan produk yang tidak kalah saing dengan lembaga keuangan konvensional. Produk tersebut harus memberikan value kepada masyarakat, baik dari sisi pricing, kualitas, maupun pelayanan yang baik.
"Kita tahu jumlah lembaga tidak menjadi jaminan adanya main player karena lembaga itu tidak bisa menawarkan produk yang memberikan value kepada masyarakat," katanya dalam diskusi IAEI, Selasa (14/4/2021).
Kedua, prasarana yang memadai terutama berbasis teknologi. "Sekarang ini harus teknologi, tanpa teknologi berat," ujarnya.
Ketiga, edukasi kepada masyarakat mengenai keunggulan industri keuangan syariah. Edukasi menjadi penting apalagi adanya penggunaan teknologi dalam layanan transaksinya.
"Terakhir, yang sangat penting dalam satu ekosistem industri halal, pariwisata, fesyen, kita ciptakan, sehingga lifestyle orang bisa kita serve semua. Ini semua dalam satu ekosistem yang lengkap," imbuhnya.
Wimboh meminta industri keuangan syariah, termasuk perbankan syariah, tidak terlena dengan capaian pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan konvensional.
Baca Juga : Tawarkan Kepastian, KPR Syariah Tumbuh Agresif |
---|
Pada 2020, pertumbuhan pembiayaan bank syariah sebesar 9,5 persen. Angka pertumbuhan pembiayaan bank syariah jauh di atas pertumbuhan pembiayaan perbankan nasional sebesar 2,41 persen pada periode yang sama.
Wimboh berharap perbankan syariah justru dapat memperbesar pangsa pasar yang saat ini masih kecil terhadap industri perbankan nasional.
"Harus ada strategi, jangan sampa di comfort zone lebih tinggi dari konvensional. Harapan kita, market share harus lebih besar sehingga harus ada upaya lebih besar lagi," katanya.
OJK mendorong bank syariah untuk menyiapkan strategi sekaligus meningkatkan value mulai dari pricing maupun pelayanan, sehingga lebih berdaya saing. Dengan begitu, pertumbuhan perbankan syariah dapat berkelanjutan.
"Jadi, mari kita create nasabah masuk ke dalam sektor jasa keuangan atau pembiayaan syariah bukan semata-mata tidak ada value. Sehingga harus di-create value mulai dari pricing, pelayanan, agar ini bisa sustain," imbuhnya.