Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk. bakal mampu melanjutkan pertumbuhan laba pada tahun ini dengan strategi yang disiapkan.
Pada 2020, Bank Nobu membukukan laba bersih sebesar Rp53,61 miliar. Jika dibandingkan dengan laba 2019 sebesar Rp45,80 miliar, maka laba tahun lalu tumbuh 17,05%.
Corporate Secretary Bank Nobu Mario Satrio mengatakan pada tahun ini perseroan memasang target pertumbuhan laba bersih sebesar 4%-6% yoy. Berikutnya, pertumbuhan aset ditargetkan sekitar 10%-15%.
Emiten bank berkode saham NOBU ini juga memasang target penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sekitar 10%-15%. Demikian pula, penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh sekitar 8%-12%.
Mario memerinci strategi pertumbuhan DPK dilakukan dengan tetap fokus pada pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA) yang kuat dengan biaya bunga yang relatif terkelola.
Bank yang dimiliki oleh taipan Mochtar Riady ini juga melakukan pengembangan digital untuk menopang pertumbuhan rekening tabungan melalui ‘digital onboarding’ sehingga dijangkau oleh masyarakat, serta ditopang oleh transaksi digital agar dapat mendongkrak CASA.
Baca Juga
Dalam penyaluran kredit, perseroan memanfaatkan peluang pertumbuhan dari potensi bisnis konsumer seperti KPR dan KPA. Dia mengatakan saat ini pembelian rumah tapak tumbuh cukup baik dengan adanya dukungan relaksasi maupun insentif dari pemerintah dan regulator untuk sektor perumahan.
Selain itu, perseroan tetap memberi perhatian pada pertumbuhan penyaluran kredit segmen UMKM, khususnya pada sektor-sektor ekonomi tertentu yang tetap tumbuh dengan baik.
"Seiring dengan upaya pertumbuhan tersebut, kualitas monitoring juga terus dijaga agar non performing loan (NPL) dapat kami jaga tetap rendah," terangnya, Senin (3/5/2021).