Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Restrukturisasi Kredit BRI (BBRI) Rp227 Triliun hingga April 2021

Adapun per April 2021, BRI telah menyisihkan total Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp73,11 triliun dengan NPL coverage 251,39 persen.
Gedung BRI/bri.co.id
Gedung BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. hingga April 2021 mencatatkan akumulasi kredit yang direstrukturisasi karena pandemi Covid -19 senilai Rp227,0 triliun dengan sisa outstanding sebesar Rp185,29 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan nilai tersebut turun, di mana artinya ada Rp41,7 triliun yang sudah selesai.

"Kontribusi terbesar dari penurunan Rp41,7 triliun berasal dari pembayaran oleh nasabah sebesar Rp38,11 triliun yaitu 91 persen, sedangkan yang dihapus buku sebesar Rp771 miliar atau 1,8 persen," ujar Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (14/6/2021).

Sunarso pun menjelaskan ada beberapa nasabah yang melunasi kreditnya sebesar Rp10,9 triliun dan ada juga yang membayar kewajibannya setelah mendapatkan keringanan senilai Rp12 triliun.

"Ada yang bisa menurunkan kewajiban pokok Rp 12 triliun, ada yang lunas, hidup lagi minta tambahan kredit Rp15 triliun. Ini berita baik, dari sekian triliun ada yang selesai Rp38 triliun. Dari restruktrukturisasi yang kami lakukan ada yang bisa melunasi dan melanjutkan kredit,” jelas Sunarso.

Adapun per April 2021, BRI telah menyisihkan total Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp73,11 triliun dengan NPL coverage 251,39 persen.

Sisa CKPN sebesar Rp44 triliun dicadangkan untuk meng-cover loan at risk sebesar Rp256,62 triliun, sedangkan untuk probability of default sebesar 15 persen, sehingga pencadangan BRI sudah mencukupi.

"Rasio pencadangan terhadap NPL 251 persen, Kenapa BRI mencadangkan sedemikian besar? Karena masih ada loan at risk yang belum sembuh," ungkapnya.

Sunarso mengatakan khusus untuk restrukturisasi Covid-19, BRI telah mencadangkan Rp21,48 triliun pada April 2021 atau naik Rp7,9 triliun dari akhir 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper