Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) tidak agresif menambah kantor cabang pada tahun ini, seiring dengan rencana percepatan digitalisasi perseroan.
Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu mengatakan penambahan kantor cabang masih menjadi bagian dari rencana ekspansi perseroan pada tahun ini. Hal ini dilakukan walaupun tren perbankan saat ini mengurangi jumlah kantor cabangnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena jumlah kantor cabang perseroan masih terbatas. Berdasarkan website perseroan, saat ini Bank Ina memiliki total kantor cabang, cabang pembantu dan kas sebanyak 34 kantor.
Daniel menambahkan penambahan kantor cabang juga dilakukan secara selektif. Pada tahun ini perseroan hanya akan menambah tiga kantor cabang pembantu.
"Kami sangat selektif untuk pembukaan kantor baru sehubungan dengan fokus kami untuk mempercepat proses digitalisasi yang sedang dilakukan. Jadi pembukaan kantor tidak agresif seperti waktu lalu," terangnya pada Sabtu (3/7/2021).
Bank Ina memang sedang mempercepat proses digitalisasi. Dalam laporan public expose kepada Bursa, Daniel mengatakan perseroan telah menyiapkan tim untuk proses digitalisasi ini.
Targetnya, produk-produk digital dapat diluncurkan kepada masyarakat sebelum akhir tahun ini. Produk digitalisasi yang paling utama adalah bisa diakses oleh nasabah tanpa tatap muka dengan pegawai bank.
Di samping itu, produk funding seperti penempatan deposito dan tabungan, serta transaksi digitalisasi untuk segmen mikro.
"Untuk realisasi dari pada digitalisasi yang kami harapkan sampai akhir tahun ini sudah dapat launching produk-produk baru tentunya dengan kecepatan izin dari regulator," terangnya dalam public expose.