Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Asuransi Jiwa Awal Tahun Ini Naik Signifikan, Dampak Pandemi Covid-19

Dengan peningkatan yang cukup signifikan itu, artinya pada kuartal I/2021, rata-rata pembayaran klaim asuransi jiwa senilai Rp15,89 triliun per bulannya.
Layar menampilkan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad (kiri atas dilayar), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno (kanan atas dilayar), Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Budi Tampubolon (kiri bawah dilayar), dan Research Director CORE Piter Abdullah saat acara Bisnis Indonesia Economic Outlook secara virtual di Jakarta, Selasa (6/7/202021). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad (kiri atas dilayar), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno (kanan atas dilayar), Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Budi Tampubolon (kiri bawah dilayar), dan Research Director CORE Piter Abdullah saat acara Bisnis Indonesia Economic Outlook secara virtual di Jakarta, Selasa (6/7/202021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Klaim asuransi jiwa tercatat mengalami kenaikan cukup signifikan pada kuartal I/2021. Pandemi Covid-19 dinilai sebagai dalangnya, karena klaim-klaim tersebut berkaitan dengan kondisi ekonomi, kesehatan, dan kematian tertanggung.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon dalam gelaran Bisnis Indonesia Mid Year 2021 Economic Outlook bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia Pasca-Stimulus dan Vaksinasi, Selasa (6/7/2021).

Budi menjabarkan bahwa sepanjang kuartal I/2021, industri asuransi jiwa membayarkan klaim Rp47,69 triliun. Jumlah itu meningkat 23,5 persen (year-on-year/yoy) dari kuartal I/2020 senilai Rp38,6 triliun.

Dengan peningkatan yang cukup signifikan itu, artinya pada kuartal I/2021, rata-rata pembayaran klaim asuransi jiwa senilai Rp15,89 triliun per bulannya. Jumlah itu lebih besar dari rata-rata pembayaran klaim sepanjang 2020 senilai Rp12,59 triliun per bulan, dengan total klaim Rp151,1 triliun pada tahun lalu.

"Kuartal I/2021, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 dan 2020 mengalami peningkatan signifikan, kuartal pertama ini sudah hampir Rp48 triliun. Kami percaya ini sebagai dampak pandemi, banyaknya kebutuhan nasabah, manfaat meninggal dunia juga mengalami peningkatan," ujar Budi pada Selasa (6/7/2021).

Peningkatan klaim terbesar pada kuartal I/2021 terjadi di jenis klaim nilai tebus, yakni mencapai Rp28,54 triliun. Jumlah itu naik 30,6 persen (yoy) dari sebelumnya senilai Rp21,8 triliun.

Menurut Budi, tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat banyak nasabah yang mengembalikan polisnya kepada perusahaan asuransi dan menerima berapa pun nilai tunai yang ada dari polis tersebut. Kondisi serupa pun tercermin dari klaim sebagian (partial withdrawal) per kuartal I/2021 yang mencapai Rp6,2 triliun.

Selain itu, kenaikan cukup tinggi terjadi dalam pembayaran manfaat meninggal dunia. AAJI mencatat klaim itu pada kuartal I/2021 mencapai Rp4,45 triliun atau melonjak 61,8 persen (yoy) dari sebelumnya yang senilai Rp2,7 triliun.

"Klaim kematian yang sebelumnya setiap tahun berkisar Rp8–9 triliun, pada tahun lalu menjadi Rp12,2 triliun," ujar Budi.

Menurutnya, pembayaran klaim oleh asuransi jiwa menunjukkan bahwa industri tersebut likuid dan dapat memenuhi kewajiban kepada nasabah. Budi pun mengingatkan para anggota AAJI agar menjaga tanggung jawab itu, khususnya di era pandemi Covid-19 saat nasabah sangat membutuhkan dukungan asuransi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper