Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah investor besar dari luar negeri disebut-sebut tengah melakukan pendekatan untuk mengincar industri perbankan digital di Tanah Air. Hal ini mengingat besarnya potensi di dalam layanan bank digital.
Salah satu perusahaan yang dikabarkan tengah menjajaki peluang untuk masuk ke bank digital di dalam negeri yakni Amazon, perusahaan raksasa e-commerce yang dimiliki Jeff Bezos.
Sebagai gambaran, investor asing yang sudah lebih dulu masuk perbankan digital di Indonesia memiliki latar belakang yang beragam mulai dari BUMN asing, perusahaan investasi, modal ventura, fintech, ride-hailing serta perusahaan jasa keuangan tradisional.
Ihwal rencana Amazon menjajal kue bisnis bank digital di dalam negeri kini semakin santer terdengar. Akan tetapi, belum ada pernyataan resmi yang disampaikan dari perusahaan terkait, baik dari pihak Amazon maupun calon bank potensial yang akan dipinang.
Adapun, belum lama ini, ada satu bank publik di dalam negeri yang mengumumkan kemitraan yang dijalin dengan anak usaha Amazon, yaitu AWS (Amazone Web Services).
Bank tersebut yakni PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) atau Bank Banten.
Baca Juga
Dalam keterangan resmi yang disampaikan perseroan pada medio Juli lalu, Bank Banten tengah menggaet anak usaha Amazon tersebut untuk mewujudkan niat perseroan masuk ke ranah layanan bank digital.
"Bank Banten segera merealisasikan layanan bank digital seiring dengan rencana penandatangan kerja sama dengan AWS (Amazone Web Services) untuk menyokong transformasi Bank Banten menjadi bank digital," demikian disampaikan Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin, dikutip dari siaran pers, Kamis (15/7/2021).
Sejalan dengan rencana itu, Bank Banten juga menyepakati MoU kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Pemkab Pandeglang, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, dan Pemkot Tangsel.
“Kesepakatan kemitraan ini nantinya mengeakselerasi transformasi Bank Banten menjadi BUMD Banten yang berdaya saing tinggi di era digital, terpercaya, dan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi di Provinsi Banten,” ujarnya.