Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Lomba Kembangkan Layanan Digital, Pembukaan Rekening Online Kian Digemari

Data Bank Indonesia mencatat nilai transaksi digital pada kuartal I dan II pada 2021 meningkat 39,39% secara year on year (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun. BI memproyeksikan tren transaksi ini akan meningkat 30,1% yoy hingga mencapai Rp35.600 triliun sepanjang 2021.
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan terus memacu dan meningkatkan layanan digitalnya, untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.

Kondisi itu tercermin dari data Bank Indonesia yang mencatat nilai transaksi digital pada kuartal I dan II pada 2021 meningkat 39,39% secara year on year (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun. BI memproyeksikan tren transaksi ini akan meningkat 30,1% yoy hingga mencapai Rp35.600 triliun sepanjang 2021.

Tren ini yang juga ditangkap perbankan syariah dalam upaya mendorong inklusi keuangan syariah. Mereka berlomba-lomba mengembangkan layanan digital, termasuk pembukaan rekening simpanan secara online.

Hal ini salah satunya dilakukan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. yang baru-baru ini menambahkan fitur biometric dalam layanan BSI Mobile, aplikasi mobile banking perseroan. Layanan ini memudahkan calon nasabah membuka rekening simpanan tanpa perlu ke kantor cabang.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan fitur biometrik menjadi salah satu verifikator pembukaan rekening online melalui verifikasi foto wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan dari Disdukcapil. Dengan fitur ini, calon nasabah tidak perlu melakukan video call saat tahap verifikasi data diri dalam proses pembukaan rekening secara online.

Dia mengatakan animo masyarakat terhadap pembukaan rekening online cukup meningkat. Tingginya minat ini tercermin dari jumlah pembukaan rekening online per awal Juni 2021 mencapai lebih dari 400.000 number of account (NoA) dengan rata-rata 2.000 pembukaan rekening online per hari.

BSI menargetkan pembukaan rekening online bisa mencapai 1 juta nasabah dengan rata-rata 3.000 NoA per hari. "Kami akan terus menyasar milenial dan generasi Z, melalui produk-produk layanan digital, sehingga akan muncul generasi-generasi syariah atau Gensy," terangnya, belum lama ini. 

Direktur Teknologi Informasi BSI Achmad Syafii menyebutkan calon nasabah dari kalangan milenial mendominasi pembukaan rekening simpanan secara online. Hampir sebanyak 70% calon nasabah yang membuka rekening secara online berasal dari usia kurang dari 35 tahun.

"Artinya apa yang kami lakukan dengan digital banking ini sudah sesuai targetnya untuk menyasar milenial. Beberapa fitur yang kami sediakan adalah digital secara utuh, bukan setengah-setengah," imbuhnya.

Hingga akhir kuartal II/2021, jumlah pengguna BSI Mobile telah menembus 2,5 juta user. Jumlah transaksi mencapai 8,2 juta transaksi per bulan, atau naik 126,42% yoy.

Adapun, jumlah transaksi secara kumulatif mencapai 35,79 juta transaksi, atau tumbuh 83,56% yoy. Sementara itu, volume transaksi tumbuh 109,82% yoy menjadi Rp41,99 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, transaksi BSI Mobile memberikan kontribusi terbesar terhadap transaksi kanal digital perseroan yang sudah menembus Rp 95,13 triliun.

Setali tiga uang, bank syariah lain seperti PT Bank Mega Syariah juga memberikan layanan serupa. Anak usaha PT Bank Mega Tbk. itu, menggunakan layanan biometric verification dan liveness detection pada aplikasi M-Syariah.

PT Bank BCA Syariah juga dalam proses pengembangan layanan pembukaan rekening simpanan secara online. Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjaja mengatakan persiapan sedang dilakukan dan targetnya dapat meluncur pada kuartal IV tahun ini.

"BCA sendiri pembukaan rekening online-nya sudah 10.000 per hari. BCA Digital 2.000-3.000 per hari meski baru diluncurkan Juli. Kita menyusul mungkin di kuartal IV," katanya kepada Bisnis, Kamis (12/8/2021).

Ricky mengatakan layanan baru ini akan memberikan kemudahan bagi calon nasabah untuk memiliki rekening simpanan syariah. Bagi perseroan, layanan ini diharapkan mendorong penghimpunan dana murah dan akuisisi nasabah baru. "Nantinya gak perlu ke kantor cabang. [Untuk verifikasinya] kita gabung dengan Halo BCA," imbuhnya.

Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah Institute Pertanian Bogor (CIEST-IPB) Irfan Syauqi Beik menilai pengembangan layanan digital sebagai bagian dari upaya ekspansi perbankan syariah menghadapi pandemi.

"Digitalisasi adalah pilihan solusi yang sangat efektif, termasuk dalam digitalisasi ini adalah layanan buka rekening secara online," katanya, Kamis (12/8/2021).

Menurutnya, pengembangan tersebut akan semakin membuat perbankan syariah menjadi inklusif dan menjangkau semakin banyak nasabah. "Ini bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan inklusi dan literasi perbankan syariah di masyarakat," imbuhnya.

Indeks literasi keuangan syariah saat ini tercatat di angka 8,93%, dibandingkan dengan indeks nasional yakni 38,03%. Sementara itu, indeks inklusi keuangan syariah juga masih 9,1%, jauh dari indeks nasional yang sudah mencapai 76,19%.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan salah satu tantangan industri keuangan syariah yakni meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terhadap produk keuangan syariah. Selain itu, banyak masyarakat yang unbankable berada di daerah yang sulit diakses.

"Ini menjadi tantangan kita. Pertama, pemahaman produk. Kedua, membuat unbankable menjadi bankable sehingga perlu pembinaan dan aksesnya. Kalau mendirikan lembaga di daerah akan mahal cost-nya, sehingga solusi teknologi menjadi penting untuk itu," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper