Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga deposito Sentuh 3 Persen, Bank Mandiri Masih Bisa Turun Lagi

Penurunan biaya dana ini terjadi karena beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menurunkan bunga deposito dari kisaran 5 persen sebelum pandemi menjadi dibawah 3 persen saat ini.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengklaim suku bunga deposito bunga simpanan berjangka sudah mencapai titik terendah.

Perseroan pun masih mempertimbangkan penurunan suku bunga deposito seiring dengan berlanjutnya strategi efisiensi beban dana hingga akhir tahun ini.

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyampaikan sebelum pandemi Covid-19, Cost of Fund (CoF) atau biaya dana Bank Mandiri berada di level 2,83 persen dan sudah turun sebesar 112 bps mencapai level 1,71 persen pada Juni 2021.

Penurunan CoF ini terjadi karena beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menurunkan bunga deposito dari kisaran 5 persen sebelum pandemi menjadi dibawah 3 persen saat ini.

Upaya lain adalah perseroan mendorong pertumbuhan dana murah sehingga CASA ratio mencapai ratio 73,20 persen pada Juni 2021, serta memangkas porsi deposito special rate hingga dibawah 20 persen dari total deposito.

Keputusan ini merupakan bagian dari strategi bank dalam melakukan efisiensi beban bunga ditengah kondisi likuiditas perbankan yang baik.

"Ke depan kami memproyeksikan masih ada ruang untuk menurunkan bunga simpanan sehingga beban dana masih bisa turun sampai akhir tahun ini," katanya kepada Bisnis, Kamis (12/8/2021).

Sigit melanjutkan penurunan biaya dana menjadi strategi penting untuk mengkompensasi penurunan pendapatan bunga kredit yang selama pandemi mengalami tekanan akibat restrukturisasi kredit dan penurunan yield kredit seiring penurunan bunga pasar.

Terkait beban pencadangan, Bank Mandiri secara konservatif telah membentuk CKPN kredit yg cukup termasuk cadangan untuk kredit restrukturisasi Covid-19.

Ke depan, kami meyakini perekonomian nasional akan membaik di kuartal IV/2021 dan diproyeksikan akan terus berlanjut ke tahun 2022 seiring dengan keberhasilan pemerintah dlm menurunkan angka positif Covid melalui pemberlakuan PPKM serta program vaksinasi.

"Ekspansi kredit dilakukan secara selektif, khususnya ke sektor-sektor prospektif serta mendorong pertumbuhan kredit berbasis potensi wilayah," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper