Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BRI Beberkan Strategi Redam Tantangan Biaya Dana dan Kredit

BRI (BBRI) memiliki sejumlah strategi dalam mengatasi tantangan biaya dana dan kredit.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hery Gunardi dalam paparan kinerja keuangan semester I/2025/tangkapan layar
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hery Gunardi dalam paparan kinerja keuangan semester I/2025/tangkapan layar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI membeberkan strategi dalam meredam tantangan biaya dana dan biaya kredit yang mengiringi kinerja perseroan hingga semester I/2025.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa perseroan melaksanakan langkah transformasi di sisi struktur pendanaan yang mengutamakan dana murah alias current account saving account (CASA) dan penguatan transaksi.

“Banyak hal yang sudah kami lakukan, antara lain mendorong produktivitas kanal infrastruktur untuk transaksi perbankan ritel dan transaksi perbankan wholesale,” katanya dalam paparan kinerja BRI semester I/2025 secara virtual, Kamis (31/7/2025).

Dia lantas memerinci bahwa perbaikan segmen ritel meliputi penguatan bisnis gerai, transaksi dari EDC maupun QRIS, hingga perbaikan fitur dan performa aplikasi perbankan BRImo. Hal serupa juga dilakukan untuk aplikasi segmen korporasi yakni Qlola by BRI.

Sementara itu di sisi kredit, BRI mengembangkan basis baru alias new core pembiayaan di samping spesialisasi perseroan saat ini, yakni bisnis mikro dan usaha kecil menengah (UKM). 

Hery menilai bahwa dampak pandemi masih mendera segmen wong cilik tersebut, sedangkan pemulihannya belum tampak optimal.

Itu sebabnya, dia menyatakan bahwa BRI tengah memperkuat layanan konsumer seperti KPR hingga kredit otomotif, mendorong bisnis penggajian atau payroll, hingga memperkuat layanan gadai dari anak usaha BRI yakni PT Pegadaian.

“Jadi tiga engine ini menurut kami menjadi salah satu penguat, sementara mikro sedang melakukan penyempurnaan dari sisi proses bisnis,” tuturnya.

Di samping itu, BRI juga disebut melakukan penguatan dari sisi organisasi dan operasional. Menurut Hery, hal ini juga merupakan bagian dari transformasi agar BRI menjadi bank yang tumbuh berkelanjutan.

Adapun, BRI tercatat telah menyalurkan total kredit sebesar Rp1.416,62 triliun per semester I/2025, meningkat 5,97% YoY dari Rp1.336,78 triliun. Komposisi kredit UMKM tercatat sebesar 80,32% dari portofolio pembiayaan perseroan atau setara dengan Rp1.137,84 triliun.

Terkait pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BRI meningkat 6,65% YoY menjadi Rp1.482,12 triliun per semester I/2025, dari sebelumnya Rp1.389,66 triliun. Rasio CASA mencapai 65,51% dari total simpanan BRI hingga semester I/2025.

BRI lantas mencetak laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,28 triliun pada paruh pertama tahun ini. Apabila memperhitungkan kepentingan non-pengendali, maka laba bersih periode berjalan BRI adalah sebesar Rp26,53 triliun pada Juni 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro