Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Kebijakan Moneter AS, Pemerintah RI Diminta Siapkan Langkah Antisipasi

Kebijakan moneter Amerika Serikat tersebut tidak terelakkan karena dapat berpengaruh ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Efeknya yaitu nilai tukar akan melemah dan arus investasi akan keluar dari Tanah Air.
Warga melintas di depan gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/7/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Warga melintas di depan gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/7/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mendorong pemerintah segera mengantisipasi kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mengurangi stimulus atau tapering off.

Tauhid menilai kebijakan moneter Amerika Serikat tersebut tidak terelakkan karena dapat berpengaruh ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Ini kan soal momentum kapan, tentu saja ini pengaruhnya ke kita ke suku bunga, inflasi, pengangguran, dan lain-lain saya kira cukup besar,” kata Tauhid pada webinar, Jumat (20/8/2021).

Adapun, risiko secara langsung dari adanya tapering off adalah nilai tukar rupiah ke dolar AS yang akan cenderung melemah. Selain itu, arus modal asing diperkirakan juga bakal terdampak.

“Pergerakan arus modal asing keluar masuk itu sulit terkontrol. Saya kira memang risiko ini sudah di depan mata, nyata,” tegas Tauhid.

Tauhid merasa peran Bank Indonesia (BI) dalam mengatasi kondisi tersebut sangat penting. Dia menilai kebijakan BI tidak bergantung selalu dengan menaikkan suku bunga. Kendati demikian, BI tetap harus punya intervensi lainnya karena kondisi ini dapat berdampak pada inflasi juga.

Di sisi lain, pemerintah harus memahami kondisinya karena jika BI harus bergerak, maka dukungan BI terhadap APBN akan berkurang.

“Kekhawatiran kita nanti akhirnya pemerintah akan kesulitan karena dukungan BI melemah, karena situasi ini otomatis dukungan ke APBN juga menjadi kurang. Situasi terburuk pasti akan terjadi efisiensi dan sebagainya,” tutur Tauhid.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Masyita Crystallin sebelumnya mengingatkan bahwa pemulihan ekonomi yang pesat di AS memicu tingginya inflasi, sehingga berpotensi mendorong The Fed menyesuaikan kebijakan moneter.

Amerika Serikat (AS) mencatat inflasi yang tinggi seiring dengan pemulihan ekonomi yang pesat. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS Juli 2021 menunjukkan adanya inflasi sebesar 5,4 persen secara tahunan (yoy).

Hal itu, kata Masyita, berbeda dengan Indonesia terlihat dari inflasi dalam negeri yang masih cukup stabil meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami rebound dari kontraksi cukup dalam di kuartal kedua tahun 2020 sebesar -5,32 persen (yoy).

Masyita menyebut perlunya antisipasi terhadap pemulihan ekonomi yang pesat, khususnya di AS, yang dibarengi oleh tingginya inflasi. “Pada saat ekonomi sudah mulai rebound, biasanya akan terlihat dari inflasi yang tinggi. Ini sebetulnya perlu diantisipasi dalam pemulihan ekonomi yang cepat seperti di AS, salah satunya rebound dari inflasi yang tinggi,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper